Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
NYONYA Eni Maryani belakangan kerap memilih rebahan di kamar tidur. Ia enggan menerima tamu dan malas bicara. Kadang suka melamun, merenung lama, lebih-lebih ketika mendengar nama Hambali disebut-sebut. Tekanan darahnya sontak meninggi ketika sebuah stasiun televisi swasta menayangkan wajah anak keduanya itu, diselipi kabar kurang sedap: ditangkap hidup-hidup oleh intelijen Amerika Serikat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo