Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak alasan orang mengundurkan diri atau resign dari suatu pekerjaan. Bagi perempuan, alasan yang paling banyak adalah sulitnya meningkatkan jenjang karier.
Shirley Santoso selaku Partner and President Director Kearney mengatakan hal itu disebabkan wanita menjadi pihak yang kurang terwakili di setiap tingkatan dalam perusahaan, terutama pada tingkatan manajerial dan peran kepemimpinan yang kritikal. "Perusahaan perlu menyadari bahwa tempat kerja yang beragam dan inklusif dengan pemimpin wanita dapat membawa keuntungan tersendiri bagi perusahaan," ujar Shirley saat diskusi daring, Rabu, 9 Maret 2022.
Di sisi lain, Henny Purnamawati selaku Senior Partner dan Head of Financial Service Indonesia Egon Zehnder juga mengatakan bahwa semakin tinggi jenjang karier talenta wanita, maka akan semakin dihadapkan dengan pilihan. Misalnya untuk meningkatkan jenjang kariernya, seorang wanita harus pindah ke luar kota atau negeri.
"Selama 24 tahun ini saya secara pribadi berbicara dengan demikian banyaknya women talent. Dan hal yang sama yang kita lalui adalah semakin tinggi jenjang karier kita, semakin kita dihadapkan dengan pilihan," kata Henny.
"Pilihan ini dari 1998 sampai terakhir-terakhir ini, itu antara pekerjaan semakin tinggi atau keluarga. Jadi atau ya, tidak ada kata 'dan' di situ. Itu dialami oleh banyak sekali women talent di seluruh dunia. Ini adalah faktor penting yang menyebabkan jumlah wanita di top management position itu masih sangat jarang," lanjutnya.
Menurut Indeks Tren Kerja 2021 oleh Microsoft, lebih dari 40 persen tenaga kerja global, di antaranya adalah tenaga profesional wanita, telah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari tempat kerja pada 2021. Lebih dari itu, banyak perusahaan terus menghadapi kurangnya tenaga kerja terampil pada masa perombakan kerja terbesar dalam sejarah modern ini.
Sementara itu berdasarkan survei Kearney, tidak adanya kesempatan dalam pengembangan karier adalah alasan utama para talenta wanita dari berbagai usia akan meninggalkan perusahaan.
Talenta wanita yang berusia antara 30 hingga 59 tahun mengatakan bahwa kompensasi finansial yang tidak memadai adalah alasan kedua untuk meninggalkan perusahaan. Untuk para talenta wanita di bawah 30 tahun, kurangnya ketertarikan pada perusahaan adalah alasan kedua untuk meninggalkan perusahaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Henny pihak perusahaan perlu mengubah peraturan atau menyesuaikan dengan kebutuhan dari talenta wanita.
"Kalau misalnya untuk mengembangkan karier makin lama makin tinggi, perempuan harus pindah ke luar kota, kecenderungannya perempuan karena punya keluarga itu akan susah sekali. Aturan dari perusahaan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dari women talent," kata dia.
ANTARA
Baca juga: 4 Tips Wanita yang Ingin Mengubah Karier di Usia 50 Tahun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini