Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan water mist generator atau pompa bertekanan tinggi penghasil tirai air sejak 27 Agustus untuk mengurangi polusi udara. Pemprov DKI memerintahkan alat ini di pasang di gedung-gedung tinggi milik pemerintah dan swasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru Bicara Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Erwin Lobo, mengatakan penyemprotan air juga dilakukan dari atas gedung Wali Kota yang memiliki tinggi 17 lantai. Penyemprotan dilakukan dua kali dalam sehari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yaitu pada pukul 09.00 hingga 11.00 dan pukul 17.00 hingga 19.00,” katanya pada Tempo, Sabtu, 9 September 2023.
Ia tidak mengetahui alasan pasti pembagian waktu itu selain mengikuti instruksi dari Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan juru bicara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan yang dihubungi terpisah hanya menjawab “Tanya ke BRIN”.
Pakar teknologi modifikasi cuaca (TMC) dari BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan jam operasional water mist generator dilakukan di pagi dan sore hari karena bertepatan dengan padatnya lalu lintas kendaraan.
Selain itu, di pagi hari polutan masih menumpuk di lapisan bawah. “Akibat mekanisme subsiden yang berlangsung sejak dini hari,” kata dia, Ahad, 10 September 2023
Selanjutnya: Water mist generator diklaim turunkan PM2,5
Penggunaan water mist generator atau pompa bertekanan tinggi yang menghasilkan kabut air di atas Gedung Balai Kota DKI Jakarta disebut efektif turunkan partikel polusi udara PM 2,5.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa mengatakan water mist generator itu telah dioperasikan sejak 1 September 2023.
"Bisa dilihat di sana ada SPKU, kami pasang SPKU, tapi memang baru di gedung Balai Kota kami memasang SPKU mobile," kata Erni Pelita Fitratunnisa pada Jumat, 8 September 2023, seperti dikutip dari Antara.
Erni mengatakan penurunan PM 2,5 itu tercatat sejak awal pompa bertekanan tinggi itu mulai dioperasikan hingga 4 September. Penurunan itu diukur Stasiun Pengukuran Kualitas Udara (SPKU) mobile yang terpasang di Lapangan Balai Kota DKI Jakarta.
Laporan terbaru dari hasil uji coba alat itu belum bisa diungkapnya, namun PM 2,5 yang sudah turun cenderung tak mengalami kenaikan lagi. Hasil yang diterima dari Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) menunjukkan ada penurunan polutan PM 2,5 dari 1 - 4 September.
"Saya belum dapat lagi data dari tanggal 5 sampai 8 hari ini," ujar Erni.
Pada saat ini, jumlah water mist generator yang dimiliki Pemprov DKI masih terbatas. Alasannya, ada kendala proses produksi alat pembuat kabut air itu, baik bahan baku maupun sumber daya manusia (SDM).
Pemprov DKI Jakarta mulai membuat kabut air dengan water mist generator dari atap gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, untuk mengurangi polusi udara yang memburuk di musim kemarau. Alat itu dipasang di atap Gedung Balai Kota Blok G dan Blok H.
ADVIST KHOIRUNIKMAH | ANTARA
Pilihan Editor: Rumah Lokasi Temuan Mayat Ibu dan Anak Tinggal Kerangka Pernah Dikenal Terbaik di Kompleks