Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Amien Tenang, Ghalib Tegang

17 Mei 1999 | 00.00 WIB

Amien Tenang, Ghalib Tegang
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo


Granat di Pangkalan Rudal
ACEH, negeri yang teraniaya itu, kembali diguncang ledakan. Kali ini yang ketiban apes adalah Markas Komando Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Peluru Kendali (Rudal) 001, di Desa Pulorungkom, Kreunggeukeuh, Kecamatan Dewantara—15 kilometer sebelah barat Lhokseumawe —Selasa dini hari pekan lalu. Lima granat dilemparkan ke arah bangunan kantor dan kesatriaan markas itu, tapi tidak ada korban jiwa. Aksi ini terjadi hanya berselang delapan hari setelah penembakan yang menewaskan 43 penduduk dan menyebabkan 280 orang luka berat dan ringan. Tim Komnas HAM, yang dipimpin Koesparmono Irsan, didampingi Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud, sehari setelah ledakan itu berkunjung ke tempat ini untuk melakukan investigasi mengenai tragedi berdarah yang meledak di Simpang KKA (Kertas Kraft Aceh—pabrik kertas), pada 3 Mei lalu. Ledakan granat tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Wartawan TEMPO Agus S. Riyanto, yang datang ke lokasi sehari setelah peledakan, melihat sisa-sisa ledakan, seperti pecahan kaca, di tempat kejadian sudah dibersihkan. Yang terlihat hanya drum-drum bekas minyak yang diletakkan di setiap sudut dan diikat dengan tali rafia untuk menunjukkan lokasi dan bekas ledakan. Komandan Korem 001 Lila Wangsa, Kolonel Inf. Johnny Wahab, menduga pelaku pelemparan granat adalah para anggota kelompok gerakan pengacau yang selama ini sering mengganggu keamanan di Aceh. Sedangkan Komandan Detasemen Rudal 001, Mayor Inf. Santun, mengatakan bahwa senjata yang dipakai para pelaku merupakan pelontar granat jenis GML. Alat ini punya jarak lontar sampai 300 meter. Namun, tuduhan Johnny langsung dibantah oleh Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Timur, Zakaria Ali. "Peledakan itu mereka lakukan sendiri. Kalau kami yang melakukan, kenapa tidak sekalian tempat rudal atau tempat mereka tidur? Ini jelas-jelas suatu tindakan untuk menyudutkan kami," katanya ketika ditemui saat menjaga Posko Referendum Simpang Kertas Kraft Aceh.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus