Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam hal ini Dinas Kehutanan DKI telah memasang instalasi pengganti Bambu Getih Getah di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Kehutanan Suzi Marsitawati mengatakan instalasi itu telah dipasang sejak Minggu, 18 Agustus 2019 lalu.
"Instalasi yang kami pasang saat ini Gabion atau Bronjong," kata Suzi saat dihubungi, Rabu, 21 Agustus 2019.
Gabion merupakan anyaman kawat yang diisi batu. Gabion atau bronjong biasanya digunakan untuk melindungi dan memperkuat tebing tanah, baik di lereng sungai atau lereng tanggul. Selain itu, Bronjong berfungi untuk melindungi tepi sungai terhadap aliran air dan juga erosi.
Suzi menjelaskan instalasi bronjong yang telah dipasang itu terdiri dari tiga pilar. Tiga pilar bronjong itu melambangkan tanah, air dan udara. "Kami ingin ada penyelarasan lingkungan melalui ketiga elemen itu," kata
Ia menuturkan di bawah instalasi bronjong tersebut ditanami sejumlah tanaman penyerap polutan seperti bugenvil, lidah mertua, tapak darah dan lainnya. Dengan adanya instalasi itu pemerintah ingin menunjukan adanya penyelarasan pembangunan ibu kota dengan lingkungan.
"Kami ingin Kampanyekan juga back to nature (kembali ke alam). Makanya ada tiga pilar instalasi yang melambangkan tanah, air dan udara," ujarnya.
Seni instalasi Getih Getah sebelum digantikan bronjong dibangun untuk memeriahkan perhelatan Asian Games 2018, sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.
Nama Getih Getah bermakna Merah Putih. Peresmian instalasi Getih Getah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 16 Agustus 2018.
Belum genap setahun, instalasi Bambu Getih Getah di Bundaran HI dibongkar. Instalasi karya seniman Joko Avianto itu dirubuhkan oleh petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta pada Rabu malam, 17 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini