Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak yang selalu bertengkar tentu saja akan membuat orang tua gemas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar mereka menghentikan pertengkaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cara tersebut harus dilakukan orang tua sebagai kunci penengah, bukan sekedar bilang “jangan” tapi ayah bunda harus menunjukkan sikap yang baik di depan anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Jarot Wijanarko dalam buku Memaksimalkan Otak Anak Anda, saat menghadapi anak yang selalu bertengkar, orang tua harus menghadapinya dengan tenang, tidak panik, tidak stress, dan jangan emosi.
Baca juga:
Pengaruh Pola Asuh terhadap Perilaku Negatif Anak saat Dewasa
7 Makanan untuk Maksimalkan Kerja Otak, Merangsang Anak Cerdas
”Lihatlah bahwa hampir semua keluarga dan semua anak melakukan hal demikian. Melalui pertengkaran anak belajar bersosialisasi, belajar hal dan milik orang lain,” urainya.
Manusia lahir dengan tidak mengerti apa yang baik dan buruk, bahkan memulai psikologisnya dengan egosentris yang berarti semua miliknya.
Setelah anak berusia 3-4 tahun, baru mulai mengerti arti “kita”. Hal inilah yang membuat si kakak terkadang iri pada adiknya, apalagi jika jarak keduanya cukup dekat.
Jika anak-anak sudah besar tetap bertengkar, penting bagi orang tua untuk bersikap adil. Jangan mengambil keputusan atau menghukum langsung sebelum mendengar dari masing-masing pihak.
Baca juga:
Cek Kesehatan Anak Melalui Internet, Pilih Situs yang Terpercaya
Nutrisi Pengaruhi Kemampuan Bersosialisasi pada Anak
Selesaikan pertengkaran dengan meminta maaf dan memaafkan. Minta mereka salaman sambil mengucapkan “Maaf ya kak/dik”.
Ucapakan selalu kalimat positif kepada anak jika sedang berbuat baik, seperti “Nah, anak mama yang baik, akur selalu”. Hal itu dapat membantu citra diri yang baik kepada anak tentang dirinya.