Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan itu, Anies mengungkapkan persoalan kemacetan di Ibukota. Dia juga membandingkan kondisi di Jakarta dengan Seoul, Ibukota Korea Selatan.
"Apa yang dialami Seoul tahun 1990-an mirip dengan apa yang dialami di Jakarta hari ini di mana terjadi banyak masalah kemacetan," kata Anies setelah pertemuan.
Menurut Anies, dari pengalaman Korea Selatan membenahi kemacetan dapat dilihat bahwa angkutan umum massal bukan menjadi solusi utama. Anies akan memanfaatkan pengalaman Pemerintah Korea Selatan yang berhasil melakukan transformasi untuk menyelesaikan masalah di Jakarta. Namun, dia memastikan pengalaman Korea Selatan tidak akan diadaptasi begitu saja karena persoalan Jakarta tidak sama persis dengan Seoul.
Gubernur Anies menyoroti hal menarik di Seoul yakni angkutan umum, khususnya bus, memiliki 64 operator yang mengelola rute secara bersama-sama. "Itu salah satu hal unik untuk kasus di Korea. Indonesia nanti kita lihat lagi."
Yang pasti, menurut dia, solusi yang akan diambil adalah memastikan masyarakat merasakan manfaat penggunaan kendaraan umum yang dekat dari tempat berangkat dan tujuannya. Anies Baswedan berencana melakukan integrasi layanan semua moda angkutan umum melalui program One Karcis One Trip (OK Otrip). Konsepnya, penumpang hanya perlu satu kali membayar Rp 5.000 untuk sampai tujuan dan angkutan kecil akan rerouting agar menjangkau wilayah permukiman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini