Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anies Baswedan Minta Warga Tak Bepergian Saat Libur Hari Raya Imlek, Sebab...

Gubernur Anies Baswedan meminta masyarakat agar tidak bepergian saat libur panjang Hari Raya Imlek pekan depan.

5 Februari 2021 | 20.45 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Anies Baswedan meminta masyarakat agar tidak bepergian saat libur panjang dalam rangka perayaan Hari Raya Imlek Jumat, 12 Februari 2021 pekan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebisa mungkin, kata Anies, masyarakat agar tetap berada di rumah dan menahan diri untuk tidak mengunjungi lokasi yang berpotensi memunculkan kerumunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasannya, kata Anies, lonjakan kasus positif Covid-19 selalu terjadi manakala ada libur panjang.

“Setiap selesai akhir pekan yang panjang, masa liburan, kasus Covid-19 selalu naik pada periode 1-2 pekan sesudah liburan itu,” kata Anies dalam video yang ditayangkan melalui akun YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Jumat, 5 Februari 2021.

Anies juga mengimbau masyarakat Jakarta agar tak memanfaatkan momen libur akhir pekan panjang itu untuk bepergian ke luar kota. Menurut dia, perjalanan berjam-jam di dalam kendaraan sangat berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19 dalam lingkup keluarga.

"Intinya sebisanya di rumah saja. Sebisanya terus kita menjauhi aktivitas yang banyak orang dan hanya bepergian bila ada kebutuhan yang mendasar dan mendesak,” tutur Anies.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar perayaan ibadah Imlek yang akan dilakukan umat Konghucu pada 12 Februari 2021 mendatang, dilaksanakan secara sederhana. Hal ini tak terlepas dari situasi pandemi Covid-19 yang saat ini masih menyerang Indonesia.

Gus Yaqut mengaku paham bahwa Imlek bagi Umat Konghucu bukan semata perayaan pergantian tahun, tapi lebih juga sebagai hari raya keagamaan. Imlek dirayakan sebagai rasa syukur terhadap apa yang telah Umat Konghucu lewati, dan bentuk doa untuk apa yang mereka akan lewati di tahun selanjutnya.

Umumnya, perayaan Hari Raya Imlek selalu identik dengan berbagai budayanya, seperti tari barongsai hingga angpao. Namun Gus Yaqut mengimbau agar di tahun ini, kegiatan-kegiatan perayaan dilakukan dengan lebih memperhatikan protokol kesehatan.

Ia pun mengajak Umat Konghucu agar di perayaan Imlek ini, dijadikan momentum untuk melakukan refleksi diri dan memperbarui diri menjadi insan manusia lebih baik.

Sejalan itu, kemudian imbauan Gubernur Anies Baswedan menjadi amat layak diperhatikan.

ADAM PRIREZA | EGI ADYATAMA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus