Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBAGAI otoritas penjamin setiap lembar rupiah yang beredar, Bank Indonesia (BI) paling direpotkan dengan meningkatnya peredaran uang palsu. Makin merebaknya isu seputar ini juga membuat bank sentral khawatir hal itu bisa memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap rupiah sebagai alat tukar resmi. "Apalagi banyak rumor yang tidak terkonfirmasi kebenarannya," kata Deputi Gubernur Senior BI, Anwar Nasution. Berikut petikan wawancara wartawan TEMPO, Y. Tomi Aryanto, dengan guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu melalui sambungan telepon, Jumat pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo