Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Apa Pendapat Ahok tentang Heboh Rancangan Anggaran DKI 2020?

Ahok ingatkan pencegahan korupsi...

1 November 2019 | 05.14 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat mengobrol saat usai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat mengobrol saat usai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyinggung pencegahan korupsi sehubungan dengan kontroversi sejumlah anggaran dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara atau KUA PPAS 2020. Ahok mengingatkan, kunci pencegahan korupsi adalah transparansi.

Selain, Ahok menambahkan, anggaran yang dibuat juga seharusnya mudah diawasi rakyat. "Bagi aku kalau mau mencegah korupsi, kuncinya transparansi dan mau serta mudah diawasi masyarakat luas," ucap dia saat dihubungi, Kamis, 31 Oktober 2019.

Menolak menyebut nama gubernur, Ahok menambahkan, Pemerintah DKI seharusnya memasukkan data keuangan daerah ke sistem Jakarta Smart City. Dengan begitu, kata dia, warga Jakarta dapat mengawasi APBD DKI. Ini, menurutnya, tak perlu menunggu pembahasan dengan DPRD selesai.

Ahok atau yang kini ingin disapa BTP--pasca dia menjalani hukuman atas tuduhan penistaan agama saat kontestasi pilkada lalu--diminta tanggapannya tentang heboh perencanaan APBD DKI 2020. Sejumlah mata anggaran terungkap memiliki plafon sangat besar lalu Pemerintah DKI mencoretnya kembali.

Itu seperti yang terjadi pada rencana pembelian lem aibon oleh pemerintahan Gubernur Anies Baswedan senilai Rp 82,8 miliar dan pulpen Rp 123 miliar. Angka ini muncul dalam situs apbd.jakarta.go.id. Namun, anggaran tiba-tiba lenyap sejak 29 Oktober 2019.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Sri Mahendra sebelumnya menyampaikan, pihaknya tak pernah mengunggah rancangan plafon APBD 2020 dalam laman apbd.jakarta.go.id. Mahendra mengira ada sistem yang bocor sehingga publik dapat melihat rincian  seperti anggaran lem aibon yang sedang diributkan saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus