Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Atasi Kekeringan, Mobil Polisi Dimodifikasi Jadi Tangki Air  

Ide memodifikasi mobil polisi muncul setelah menerima banyak keluhan sulitnya mendapatkan air bersih dari warga di sejumlah desa di Bangkalan.

15 September 2015 | 15.06 WIB

TEMPO/Arie Basuki
Perbesar
TEMPO/Arie Basuki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bangkalan - Guna membantu warga yang dilanda kekeringan akibat kemarau panjang, mobil operasional milik Kepolisian Sektor Tragah dan Kepolisian Resor Bangkalan dimodifikasi menjadi mobil tangki air.

Sebuah tandon warna putih berkapasitas tampung 1.000 liter diletakkan pada bak terbuka bagian belakang mobil jenis Strada tersebut. "Pembelian tandon pakai uang pribadi," kata Kepala Kepolisian Sektor Tragah Ajun Komisaris Asni Yabani, Minggu, 13 September 2015.

Ide memodifikasi, kata dia, muncul setelah menerima banyak keluhan sulitnya mendapatkan air bersih dari warga di sejumlah desa di Kecamatan Tragah. Antara lain Desa Soket Laok, Bejemah, dan Desa Tambin. 

Menurut Asni, penyaluran air bersih dari Polsek untuk warga itu dilakukan sejak Sabtu, 12 September 2015. Sampai Minggu, sudah 9.000 liter air yang dibagikan kepada warga di tiga desa tersebut. Distribusi dilakukan sejak pagi hingga malam hari. "Air bersihnya kami ambilkan dari Polsek," ujarnya.

Meski permintaan bantuan air terus meningkat, Asni tidak berjanji akan mendistribusikannya setiap hari karena terkendala biaya operasional kendaraan. "Mobilnya butuh BBM, ini menjadi kendala jika semua permintaan dipenuhi," tuturnya.

Salah satu dusun di Kecamatan Tragah paling parah terdampak kekeringan adalah Dusun Laok Perreng, Desa Tambin. "Musim hujan pun kami sulit air, tampung air hujan buat mandi, apalagi kemarau," ucap Nur Hasanah, 24 tahun, warga setempat.

Setiap hari, kata Nur, dia harus berjalan sejauh 2 kilometer ke dusun sebelah untuk ambil air di satu-satunya sumur yang mata airnya tidak mengering saat kemarau. Karena banyaknya antrean warga, "Dari pagi sampai siang hanya dapat satu drum," kata ibu satu anak ini.

Siti Muhrah, 45 tahun, warga lainnya, mengaku pada tahun ini belum sekali pun dapat bantuan air bersih dari pemerintah. Dia berharap pemerintah Bangkalan memberikan bantuan sumur bor agar kekeringan di desanya teratasi. "Di sini banyak janda tua renta, kasihan harus berjalan jauh demi seember air," tuturnya.

MUSTHOFA BISRI

Simak: Berita terbaru lainnya


Topik Terhangat:
Crane Jatuh di Masjidil Haram
Asap dan Kebakaran Hutan

Pembunuhan Rian Sekretaris Box XL


 


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MC Nieke Indrietta Baiduri

MC Nieke Indrietta Baiduri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus