Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Awas, Berbohong Bisa Sebabkan Kerusakan Otak

Sejak kecil orang tua melarang kita berbohong. Selain katanya berdosa, bohong juga berpengaruh buruk pada kesehatan otak.

20 Agustus 2018 | 21.23 WIB

Ilustrasi. innovationnewsdaily.com
Perbesar
Ilustrasi. innovationnewsdaily.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berbohong adalah salah satu perbuatan yang harus dihindari. Sejak kecil orang tua selalu menasihati agar kita bisa menjadi orang yang jujur dan tak mudah berdusta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Nasihat itu pun harus didengar karena berbohong juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan otak dan tubuh. Meskipun berbohong karena hal kecil ataupun karena terpaksa, setiap kebohongan memiliki efek pada otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

#Saat berbohong maka otak akan langsung terpengaruh
Banyak studi yang menyatakan bahwa kesehatan bisa terpengaruh karena sering berbohong. Pengaruhnya pun bukan yang positif melainkan tubuh bisa mendapatkan pengaruh yang buruk.

Seperti dikutip dari Lifehack, Arthur Markman, Ph.D. menyatakan saat kita baru saja berbohong, tubuh akan melepas kortisol (hormon yang dikeluarkan tubuh saat stres) ke dalam otak. Setelah beberapa menit, ingatan akan mencoba mengingat kebohongan dan kebenaran sehingga otak akan cukup kesulitan mengambil keputusan dan akan membuatnya menjadi kemarahan.

#Ketika berbohong, stres pun meningkat
Setelah reaksi awal itulah kemudian kita akan mulai merasa khawatir dengan kebohongan yang telah kita lakukan atau khawatir ketahuan. Untuk mengatasi perasaan tersebut maka kita akan menutupi kebohongan dan memperlakukan orang lain lebih baik dari biasanya.

Bisa juga sebaliknya, kita akan berpikir bahwa kita tidak bersalah karena berbohong sebab merekalah yang membuat kita terpaksa berbohong. Perbedaan pendapat dalam otak secara terus menerus ini bisa membuat stres hingga pada akhirnya kita akan merasa bersalah dan mengalami gangguan saat tidur.

Tak berhenti disitu, dampak buruk bagi kesehatan karena berbohong pun masih akan bertambah. Tak hanya gangguan tidur, tekanan darah tinggi, sakit kepala dan punggung, kram, mual, juga bisa dialami karena stres yang diakibatkan oleh kebohongan.

Gangguan mental seperti kecemasan hingga depresi juga bisa kita alami karena melakukan kebohongan. Jika sampai depresi, maka tentu saja kita memerlukan pertolongan orang lain untuk mengatasinya sebab depresi tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus