Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Kisah Sukses dan Gagal Mata Uang Digital

PricewaterhouseCoopers (PwC) memperkirakan lebih dari 80 persen bank sentral di dunia sedang merancang mata uang digital mereka. Ada negara yang terbilang sukses menerapkan mata uang digital bank sentral, seperti Bahama dan Nigeria. Tapi ada pula yang gagal, seperti Ekuador.

3 Desember 2022 | 00.00 WIB

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (tengah) dan Gubernur Bank Sentral Godwin Emefiele (kanan) meluncurkan mata uang digital e-Naira di Abuja, Nigeria, 25 Oktober 2021. Dok. Enaira
Perbesar
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (tengah) dan Gubernur Bank Sentral Godwin Emefiele (kanan) meluncurkan mata uang digital e-Naira di Abuja, Nigeria, 25 Oktober 2021. Dok. Enaira

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JAKARTA — Sebelum Bank Indonesia menerbitkan desain pengembangan Digital Rupiah dalam buku putih soal mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC), sejumlah negara telah mengembangkan mata uang digital lebih dulu. Bahkan lembaga internasional PricewaterhouseCoopers (PwC) memperkirakan lebih dari 80 persen bank sentral di dunia sedang merancang mata uang digital mereka. 

“Ada tiga CBDC retail yang telah jalan dan setidaknya 28 proyek percontohan CBDC. Sedikitnya 68 bank sentral mengumumkan secara resmi tentang proyek CBDC mereka,” begitu laporan PwC Global CBDC Index and Stablecoin Overview 2022 yang terbit pada April lalu.

CBDC retail merupakan mata uang digital yang dirancang untuk publik. Sedangkan CBDC wholesale adalah mata uang digital yang digunakan lembaga keuangan untuk menyelesaikan transaksi dalam skala besar. Menurut laporan PwC, proyek-proyek CBDC retail di berbagai belahan dunia semakin matang dibanding CBDC wholesale.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Jihan Ristiyanti

Lulusan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Surabaya pada 2020 , mulai bergabung dengan Tempo pada 2022. Kini meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus