Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TIBA-tiba lima remaja perempuan asal Jailolo, Halmahera Barat, Maluku, tersebut melompat-lompat. Tatapan mata mereka lurus. Di panggung hall utama Kanagawa Arts Theatre, Yokohama, yang luas, gerakan mereka sama sekali tak tertelan. Padahal gerakan kaki, tangan, dan bahu serta variasi blocking mereka simpel. Dan itu banyak dilakukan secara bersama-sama. Yang menarik, gerakan meloncat-loncat itu mengalir ritmis tak henti-henti, tanpa jeda, dan makin dinamis, bertenaga.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo