Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini zaman kejayaan "permainan api". Ketidakpuasan tidak dituntaskan lewat jalur hukum, tapi melalui kerusuhan dan pembakaran. Yang mutakhir, Gedung DPRD Mempawah, Kalimantan Barat, yang jadi korban. Gedung yang terletak 68 kilometer dari Pontianak ini sebagian besar hangus dilahap api.
Konon, kemarahan massa dipicu oleh ketidakpuasan pemilihan tiga calon bupati di wilayah Pontianak. Jumat siang pekan lalu, sekitar 100 orang yang menumpang satu bus dan satu truk merusak gedung dan mengacaukan arsip penting. Tak berapa lama, massa membakar gedung, dengan perkiraan kerugian Rp 500 juta.
Pada hari yang sama, Mapolsek Tanjungbintang, Lampung, juga jadi sasaran kemarahan massa. Sedikitnya 200 orang dari beberapa desa merusak dan membakar markas, rumah dinas, enam kendaraan polisi, serta mencederai Kapolsek Letda (Pol) Ersan.
Penyerbuan ini berawal dari pengusutan polisi terhadap tiga warga setempat atas kasus pencurian tiga ton karet mentah di PT Perkebunan Nusantara VII. Pemeriksaan baru setengah jam, datanglah massa dengan tiga truk dan puluhan sepeda motor. Penangkapan itu dinilai tidak adil karena ada indikasi keterlibatan oknum polisi. Belum sempat berdialog, terjadilah hujan batu dan sabetan parang. Ujungnya, ya, itu tadi, api kembali berjaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo