Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Bereskan PKL Jalan Cengkeh, Sandiaga Pakai Strategi Jokowi

Untuk menyelesaikan masalah PKL di Lokbin Cengkeh, Sandiaga akan memakai strategi Jokowi.

26 Oktober 2017 | 14.02 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Istana Merdeka, Jakarta, 25 Oktober 2017. Pertemuan tersebut membahas berbagai hal, seperti berdiskusi membangun Jakarta menjadi lebih baik. ANTARA FOTO
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Istana Merdeka, Jakarta, 25 Oktober 2017. Pertemuan tersebut membahas berbagai hal, seperti berdiskusi membangun Jakarta menjadi lebih baik. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana memakai strategi Presiden RI Joko Widodo yang menjalankan jalur diplomasi meja makan untuk menegosiasikan suatu masalah. Strategi itu akan digunakan Sandiaga untuk membahas masalah pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat.

"Kemarin Pak Jokowi menceritakan kepada kami bagaimana diplomasi makan siang atau makan malam, diundang. Saya sudah ngomong sama Bu Santosa untuk siap-siap sama temannya, kami undang," kata Sandi di Balai Kota DKI, Kamis, 26 Oktober 2017. Ibu Santosa yang dimaksud Sandiaga adalah seorang PKL di Jalan Cengkeh.

Sandi mengatakan penyelesaian masalah para PKL di Taman Intan itu mesti dilakukan dengan pendekatan multi-stakeholder, yang tidak hanya melibatkan pemerintah, tapi juga praktisi dan perwakilan pedagang.

Baca: Lokbin PKL Cengkeh Sepi Pembeli, Ini Kata Pemerintah

Rencananya, Sandi juga melibatkan pihak Jakarta Smart City untuk mengetahui pergerakan wisatawan. "Supaya traffic bisa dibangun sama-sama. Ini enggak bisa kerja sulap, karena baru saja dilaporkan," ujarnya.

Para pedagang di lokasi binaan Jalan Cengkeh itu sebelumnya mengadu ke pemerintah omzetnya menurun drastis. Padahal mereka belum sampai sebulan dipindahkan ke sana dari kawasan Kota Tua. Menurut Sandi, lokasi tersebut juga hanya diisi sekitar 50 persen PKL. Sedangkan PKL liar, kata dia, masih banyak berada di luar lokasi berjualan yang resmi dari pemerintah.

Sandi menyebut dirinya dan Anies akan melihat semua masukan dan mengkaji berdasarkan data untuk membuat terobosan. "Jadi PR (pekerjaan rumah) buat kami. Kami akan lihat dan libatkan semuanya," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus