Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang mencampuradukkan gangguan mental, antara borderline dengan bipolar. Hal ini lantaran kedua gejala gangguan tersebut mirip. Tapi, pada dasarnya diagnosa kedua gangguan mental itu benar-benar berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti dilansir laman Metro.co.uk, borderline personality disorder (BPD) adalah sebuah gangguan pada kepribadian, sementara gangguan bipolar adalah gangguan pada suasana hati seseorang. Meski demikian, persamaannya ialah keduanya terkait dengan perubahan suasana hati, keputusan impulsif, ledakan kemarahan, dan emosi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara itu, perbedaan mencolok dari kedua gangguan ini adalah dengan perubahan suasana hati yang bisa sangat naik dan turun, dari negatif pada keadaan gembira. Perubahan itu bisa berubah cukup cepat.
Artikel lain:
Waspadai Penyakit Bipolar, Kenali Jenis-jenis Mood
Selain Mariah Carey, 3 Seleb Berikut Juga Mengalami Bipolar
Mariah Carey Alami Gangguan Bipolar Sejak Tahun 2001
Penyebab Gangguan Bipolar pada Anak
Untuk penderita bipolar, perubahan suasana hati terdiri dari mania dan depresi. Parahnya, keduanya bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Bahkan, pada waktu tertentu, gangguan bisa mengalami dua perubahan sekaligus.
Seseorang dengan perubahan mania mungkin akan mengalami perasaan penting yang di luar kendali. Tidak jarang mereka akan bertindak impulsif, sembrono, dan butuh sedikit tidur, serta otak bekerja satu juta kali per menit. Ketika depresi melanda, seseorang mungkin merasa dirinya sangat terpuruk dan tidak memiliki keinginan untuk hidup.
Orang dengan gangguan BPD, perubahan suasana hati lebih tidak menentu. Ia bisa berubah dengan cepat dari satu suasana hati ke yang lainnya dalam waktu yang singkat. Tidak ada penyebab pasti soal gangguan ini tapi bisa jadi dipicu oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau traumatis, termasuk sering merasa takut, kesal, serta tidak didukung.
Seseorang dengan BPD mungkin juga mengalami pelecehan seksual, fisik, emosional, atau kelalaian dalam hidupnya. Sementara orang dengan gangguan bipolar dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak, genetik, menurut situs NHS. Kedua gangguan itu juga diperlakukan dengan sangat berbeda.
Selanjutnya, mengingat bipolar adalah gangguan suasana hati, maka suasana hati penting untuk dikendalikan. Oleh karena itu, seseorang dengan bipolar dapat mencoba hal-hal seperti penstabil mood dan obat antipsikotik. Sementara untuk penderita BPD, obat psikiatrik tidak dianjurkan, karena tidak ada obat yang diketahui efektif. Mereka disarankan untuk meminum obat untuk masalah kesehatan mental lain, seperti kecemasan yang dapat disebabkan oleh BPD.
Penderita BPD sebaiknya melakukan terapi seperti terapi perilaku kognitif dan terapi bicara, seperti terapi perilaku dialektik (DBT). Cara ini bisa membantu seorang penderita BPD untuk belajar keterampilan untuk mengatasi emosi sulit yang mereka hadapi.
Personality Treatment Borderline mengatakan diagnosa yang terjadi bersamaan dari BPD dan bipolar tidak biasa sebab banyak gejala untuk kedua gangguan hadir dengan cara yang sama dan tidak jarang mengakibatkan salah diagnosis antara kedua gejala gangguan mental ini.
Selanjutnya, kedua jenis gangguan ini memiliki satu persamaan, yaitu keduanya tidak dapat disembuhkan. Meskipun bisa diobati, mungkin akan memakan waktu yang lama dengan banyak percobaan pengobatan atau terapi yang berbeda. Tetapi dengan pengobatan yang tepat, seseorang dengan salah satu penyakit mental ini dapat hidup bahagia.