Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Bukan Gimik, Ini Penjelasan Mengapa Ada Kartu di Setiap Bansos Pemprov DKI

Anies Baswedan menjelaskan manfaat kartu di setiap penyaluran bansos yang diberikan Pemprov DKI.

12 Februari 2022 | 19.45 WIB

Seorang lansia memperlihatkan Kartu Lanjut Usia miliknya saat acara Pendistribusian Kartu Lanjut Usia (KLJ) di RPTRA Pulo Gundul, Jakarta Pusat, 8 Mei 2018. Dalam tahap pertama pendistribusian KLJ disalurkan kepada sebanyak 12.141 orang lansia di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Seorang lansia memperlihatkan Kartu Lanjut Usia miliknya saat acara Pendistribusian Kartu Lanjut Usia (KLJ) di RPTRA Pulo Gundul, Jakarta Pusat, 8 Mei 2018. Dalam tahap pertama pendistribusian KLJ disalurkan kepada sebanyak 12.141 orang lansia di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasan pihaknya menerbitkan banyak kartu untuk program penyaluran bantuan sosial atau bansos di DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Anies menjelaskan kartu menjadi alat yang dapat menenangkan masyarakat karena menjadi yakin bahwa mereka bakal menerima bansos tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan melihat kartu itu membuat yakin 'saya akan terima'. Tapi kalau tidak ada kartu itu, dari mana dia meyakinkan dirinya bahwa dia akan terima? Cuma dari pernyataan bahwa nanti akan di-transfer ke rekeningnya? Tidak bisa, kartu itu menjadi penting," ujar Anies melalui media sosial pribadinya, Sabtu, 12 Februari 2022.  

Anies mengatakan, saat ini pihaknya memiliki beberapa program bantuan sosial yang masing-masing memilki kartu sendiri, yakni kartu penyandang disabilitas, IKP DJ 11 ribu lebih, kartu anak Jakarta, kartu anak-remaja yatim piatu, kartu pekerja Jakarta, KJP+, KJMU, dan Kartu Lansia Jakarta.  

Masing-masing program bantuan sosial itu, menurut Anies, memiliki kriterianya masing-masing dan penerimanya berjumlah 9.000 - 11.000 orang. Adapun total dana yang digelontorkan Pemprov DKI untuk program tersebut mencapai Rp 5 triliun per tahun. 

"Bantuan ini diberikan kepada keluarga di Jakarta yang mereka memilki pendapatan yang belum mencukupi untuk hidup layak," kata Anies.  

Khusus untuk kartu lansia Jakarta, Anies mengatakan hal ini berawal dari keprihatinan terhadap lansia yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya di masa tua atau bahkan tinggal sendirian. Kelompok penerima bantuan ini, kata Anies, berjumlah 78 ribu lebih dan mendapat bantuan Rp600 ribu per bulan. 

Seluruh bantuan yang memilki kartu masing-masing itu, Anies mengatakan pihaknya salurkan melalui mekanisme transfer ke rekening masing-masing penerima di Bank DKI.

Khusus untuk penerima kartu lansia Jakarta, Anies meminta kepada jajarannya untuk memperlakukan mereka sebagai nasabah premium saat akan mengambil bantuan uangnya. 

"Hormati dan siapkan priority lane (untuk lansia). Karena biasanya priority lane diberikan kepada yang sudah makmur. Yang sudah makmur standarnya ga usah diubah, tapi ditambahkan yang untuk lansia," kata Anies.  

Lebih lanjut, Anies mengatakan bansos yang pihaknya berikan memang tidak akan mengeluarkan mereka dari kemiskinan. Tapi bantuan tersebut diharapkan dapat membuat para penerimanya dapat menjalani hidup di Ibu Kota.  

M JULNIS FIRMANSYAH 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus