Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan umumnya berlangsung selama 9 bulan 10 hari. Menjelang persalinan, wanita hamil akan mengalami kontraksi yang teratur dan sering. Tapi kadang-kadang, hari perkiraan lahir atau HPL hampir tiba tapi kontraksi belum juga terjadi. Apa yang yang harus dilakukan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum induksi, Anda bisa mencoba cara alami untuk merangsang kontraksi. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Zap Clinic Medan, Jesurun Bangun Daud Hutabarat, mengatakan ada beberapa cara yang dapat membantu kontraksi. Salah satunya adalah berhubungan badan dengan suami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sperma suami ada zat prostaglandin yang bisa merangsang kontraksi,” kata Jesurun dalam konferensi pers virtual “Menjaga Kesehatan Kehamilan di Masa Pandemi” bersama Zap Clinic, Kamis, 27 Agustus 2020.
Selain berhubungan badan, Jesurun juga menyarankan banyak berjalan kaki. Aktivitas ini membantu kepala bayi turun ke jalan lahir sehingga bisa merangsang kontraksi.
Tapi jika dua cara itu belum berhasil, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Sebab, ketika HPL tiba tapi belum ada tanda-tanda lahir, ada risiko yang mungkin dialami bayi.
Dokter akan memeriksa volume air ketuban, apakah masih normal atau tinggal sedikit. Air ketuban berfungsi melindungi bayi di dalam kandungan. Jika cairan ini tidak mencukupi, bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan.
Selain itu, perlu diwaspadai juga warna air ketuban. Normalnya cairan ini bening atau sedikit kekuningan. Jika keruh, ini bisa menandakan ada masalah pada ibu atau janin. Ini artinya bayi harus segera dilahirkan.
“Kalau tidak ada tanda-tanda (kontraksi) maka kita induksi persalinan,” ujar dia.
Dilansir Healthline, induksi dilakukan dengan obat-obatan untuk mematangkan serviks atau mulut rahim agar siap melahirkan. Obat ini bisa diminum atau dimasukkan melalui vagina. Tapi yang paling umum adalah obat yang dimasukkan melalui infus.