Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cari Penyerang Novel Baswedan, Polisi Ditawari Paranormal

Polisi mengevaluasi efektifitas layanan hotline untuk mencari pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan.

13 Desember 2017 | 07.05 WIB

Ketua KPK Agus Rahardjo (kiri) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (kanan) menunjukkan sketsa terduga pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan dalam sesi konferensi pers di Jakarta, 24 November 2017. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Ketua KPK Agus Rahardjo (kiri) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (kanan) menunjukkan sketsa terduga pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan dalam sesi konferensi pers di Jakarta, 24 November 2017. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyatakan pencarian pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan belum ada perkembangan yang signifikan. Padahal, dua pekan lalu polisi menyebar sketsa wajah tersangka kasus yang terjadi pada 11 April 2017 itu.

"(Lewat) Hotline sudah lebih dari 500 (orang) yang menghubungi kami," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono pada Selasa, 12 Desember 2017.

Menurut Argo, mayoritas yang menghubungi hotline polisi ke nomor layanan pengaduan 0813-9884-4474 hanya menanyakan apakah hotline tersebut benar milik dari polisi. Banyak juga pesan pendek yang menanyakan layanan tersebut.

"Bahkan, ada yang menawarkan bantuan untuk menggunakan paranormal," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SimakPanitia Targetkan 90 Ribu Pengunjung Ramaikan DWP 2017

Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 yang dilakukan dua orang berboncengan sepeda motor. Penyerangan terjadi ketika dia pulang dari salat subuh di Masjid Al-Ikhsan, dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sketsa wajah orang yang diduga penyerang Novel Baswedan dibuat oleh Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Polri bersama Australian Federal Police (AFP). Bahannya diambil dari rekaman closed-circuit television (CCTV) di tempat kejadian. Penyidik juga telah memeriksa 66 saksi.

Argo menuturkan, polisi terus mengevaluasi efektifitas layanan hotline untuk mencari pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan tersebut selain terus mengusut dan menyebar sketa wajah. "Kami perlu bantuan masyarakat," tuturnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus