Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Cemarut Transjakarta di Ibu Kota

Transportasi massal Transjakarta sudah berusia lima tahun, dan pertengahan Februari ini koridor VIII rute Lebak Bulus-Harmoni akan beroperasi. Lanskap Jakarta sudah banyak berubah dengan kehadiran bus dengan jalur khusus ini. Bukan membaik, malah merumit. Kemacetan di jalan-jalan makin menjadi. Namun pemerintah DKI Jakarta tetap bertekad membenahi proyek ini.

2 Februari 2009 | 00.00 WIB

Cemarut Transjakarta di Ibu Kota
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kebiasaan Firman, 43 tahun, sedikit berubah sejak dua tahun lalu. Warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu tak lagi mengendarai Daihatsu Zebra-nya sampai pusat kota. Karyawan yang berkantor di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, ini tiap pagi cukup memarkir kendaraan roda empatnya di Ragunan, lalu naik bus Transjakarta menuju tempat kerjanya. ”Jadi lebih murah, efisien, dan enggak capek,” ujarnya singkat. Hal sama dirasakan Antonius Bardhono, 56 tahun, sejak koridor VI rute Ragunan-Dukuh Atas dibuka akhir Januari 2007. ”Saya terbebas dari frustrasi akibat kemacetan.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus