Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Raya Jakarta atau PRJ sebagai bagian dari kegiatan memperingati HUT DKI Jakarta ke-496 sudah dibuka, kemarin, Rabu 14 Juni 2023 di JIExpo Kemayoran. Pedagang kerak telor menjadi salah satu jajanan yang banyak ditemui arena PRJ.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adi, 52, adalah salah satunya. Ia merupakan pedagang kerak telor yang memiliki lapak di dekat panggung utama PRJ bercerita kepada dua wartawan yang menemuinya. Ia menyatakan sudah puluhan tahun ia berjualan di PRJ.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Udah dari lama banget sih, udah turunan. Sebelum di sini kan di Monas. Di Monas itu sudah dari orang tua saya," kata Adi saat ditemui di saat berjualan di lapaknya.
Pedagang kerak telor asal Mampang itu mengatakan dia mendaftar sebagai pedagang melalui jalur paguyuban pedagang kerak telor. Adi menyebut semua pedagang kerak telor di dalam PRJ mendaftar melalui paguyuban itu.
"Saya di Mampang, ini semua dari Mampang, enggak ada yang lain. Paguyuban Mampang semua ini," ujar dia.
Selain itu, Adi mengatakan melalui paguyuban itu, dia membayar biaya sewa tempat berjualan di PRJ. Ia mengatakan biaya sewa untuk lapak kecil kaki lima miliknya mencapai Rp 18 juta.
"Ada panitia khusus kerak telor di sini, ada paguyubannya. Nanti ada yang langsung ke manajemen JIExpo," ujar dia.
Biaya Rp 18 juta untuk sewa tempat
Biaya Rp18 juta itu, ujar Adi, merupakan biaya sewa untuk perayaan PRJ 32 hari ke depan. Ia mengatakan jumlah itu lebih mahal daripada biaya sewa sebelumnya.
"Beda. Kalau tahun kemarin itu Rp 16 juta-an. Naiklah," kata Adi.
Adi mengatakan biaya sewa itu membuat harga jual kerak telor dagangannya lebih mahal dari biasanya. Ia mengatakan hal itu dipengaruhi oleh biaya sewa berdagang di PRJ yang cukup tinggi.
"Satu porsinya itu kami jual telor ayam Rp 25 ribu, telor bebek Rp 30 ribu. Kalau enggak di PRJ itu Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu. Kan sewa tempatnya murah, Rp 200 ribu cuman," ujar dia.
Meski begitu, Adi mengatakan biasanya dagangannya di PRJ di tahun-tahun sebelumnya lumayan menghasilkan keuntungan. "Alhamdulillah. Tinggal besar dan kecilnya, sudah ada yang mengatur hehe," kata Adi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.