Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menopause rata-rata terjadi di usia awal 50-an tahun. Ini merupakan tahapan kehidupan perempuan yang hanya terjadi sekali, jadi sering kali gejalanya tidak disadari. Ciri-ciri menopause seperti semburan panas yang tiba-tiba dan menstruasi yang tidak terduga hanyalah permulaan yang bisa terjadi bertahun-tahun sebelum Anda benar-benar berhenti berovulasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tara Allmen, ginekolog dan penulis Menopause Confidential, mengatakan tanda awal menopause terjadi karena fluktuasi produksi hormon dari ovarium yang biasanya dimulai pada usia 40-an. Jadi jangan heran jika banyak yang salah mengindentifikasikan gejala karena banyak tanda yang tidak jelas terkait dengan menopause, termasuk masalah fokus. Plus, pengalaman dan gejala setiap wanita bisa jadi berbeda.
Jika mengalami salah satu gejala berikut, bisa jadi itu merupakan ciri-ciri menopause.
1. Menstruasi jauh lebih ringan atau lebih berat
Ini adalah tanda yang paling diperhatikan oleh kebanyakan wanita setiap 28 atau 30 hari. Menurut National Institutes of Health (NIH), menjelang menopause waktu di antara haid bisa berubah, volume perdarahan bisa berubah, lamanya haid bisa berubah, bahkan melewatkan haid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menopause resmi terjadi ketika sudah setahun penuh tidak mengalami haid, menurut NIH. Namun gejalanya dimulai jauh sebelum itu, dikenal sebagai perimenopause.
2. Kulit tiba-tiba menjadi panas dan kotor
Ketika mengalami menopause, 85 persen perempuan mengalami hot flashes atau semburan panas. “Rata-rata seorang wanita mengalami hot flashes adalah tujuh tahun, tetapi beberapa dapat mengalaminya selama 20 tahun,” kata Allmen, seperti dilansir dari Prevention.
Hot flashes terjadi ketika tiba-tiba merasakan gelombang panas dan mungkin melihat bercak merah di kulit. Anda kemudian mungkin merasakan keringat berlebih atau bahkan menggigil dingin, seperti saat terserang flu.
Penyebab pasti hot flash masih belum jelas, tetapi sebagian disebabkan oleh penurunan estrogen dan perubahan hormon lain yang terjadi selama menopause.
3. Berkeringat saat bangun tidur
Hot flash tidak hanya terjadi pada siang hari, tapi juga dapat terjadi saat sedang tidur. Akibatnya, Anda terbangun keringat bercucuran. Hot flash ini juga sering membuat orang sulit tidur.
4. Suasana hati berubah
“Pasien saya sering mengatakan bahwa mereka merasa gila dan tidak tahu apa yang salah dengan mereka. Perubahan suasana hati atau memburuknya kecemasan atau depresi yang ada bisa jadi gejala," kata Allmen.
Faktanya, selama menopause, wanita lebih mungkin mengalami depresi dua hingga empat kali. Hormon mungkin bertanggung jawab atas perubahan mood ini. Namun, masalah yang cenderung dihadapi wanita di usia 40-an dan 50-an, seperti stres karena kesehatan yang memburuk atau anak-anak yang sudah tidak tinggal serumah, juga dapat berperan.
5. Sulit fokus
“Saya menyebutnya kabut meno,” kata Allmen. Ini adalah kondisi ketika Anda tidak bisa berkonsentrasi dan kesulitan mengingat kata-kata.
Para peneliti mengatakan, kadar estrogen yang lebih rendah (yang terjadi saat menopause) berdampak pada hipokampus, bagian dari otak yang digunakan saat membentuk ingatan. Semakin rendah tingkat estrogen, semakin sulit untuk mengingat sesuatu.
6. Infeksi saluran kemih
“Ketika ovarium berhenti memproduksi estrogen, Anda dapat mengalami kekeringan pada vagina, kehilangan elastisitas, dan ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan,” kata Allmen.
Menurut penelitian, sekitar 60 persen wanita mengalami kekeringan vagina selama menopause. Hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi vagina dan kandung kemih serta inkontinensia, menurut NIH.