Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TUJUH tahun silam petani kentang di Kota Batu, Jawa Timur, bak berkubang dalam kemelaratan. Kerja keras mereka seperti sia-sia. Mereka nyaris tak pernah menikmati panen kentang karena hasilnya sering tak bisa menutup ongkos produksi. Kondisi itu mengusik Tatik Wardiyati. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, ini tergerak untuk menelisik penyebab itu semua. Ia akhirnya menemukan biang keroknya: bibit.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo