Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Demo Buruh KSPI di Hari Pahlawan, Said: Anies-Sandi Ulangi Ahok

Presiden KSPI Said Iqbal menilai kebijakan Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk buruh mengulang Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

10 November 2017 | 16.21 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi demo kawasan Patung Kuda Indosat, Jakarta, 10 November 2017. Buruh juga menuntut Stop PHK, angkat Honorer K2, dan Perbaiki pelayanan BPJS TEMPO/Subekti.
Perbesar
Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi demo kawasan Patung Kuda Indosat, Jakarta, 10 November 2017. Buruh juga menuntut Stop PHK, angkat Honorer K2, dan Perbaiki pelayanan BPJS TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Anies-Sandi, untuk para buruh hanya mengulang kebijakan yang diberikan Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Sandi mengatakan akan memberikan gratis naik Transjakarta. Itu mah Ahok! Ngulangin perkataan Ahok," kata Said Iqbal saat berorasi dalam unjuk rasa kelompok buruh KSPI di depan Balai Kota DKI, Jumat, 10 November 2017.
Baca : Buruh Perempuan Bersama KSPI Ajukan Tuntutan ke Anies Baswedan

Said Iqbal pun bertanya kepada buruh. "Mau ganti Ahok? Tapi kelakuan lebih bejat dari Ahok karena berbohong. Santun, cerdas tapi pembohong. Ingkar janji." Buruh kemudian bersorak.
Said Iqbal, Presiden KPSI dan FSPMI. Tempo/Jati Mahatmaji

Said Iqbal mengatakan, kebijakan menggratiskan tarif Transjakarta kepada buruh itu justru tidak berjalan karena pemerintah DKI tidak memiliki data berapa banyak penerima upah minimum di DKI. "Kalau mau keluarkan subsidi, memangnya pakai duit gubernur wakil gubernur? Kalau mau keluarin subsidi harus punya data," katanya.

Saat menetapkan UMP DKI 2016 sebesar Rp 3,1 juta, Ahok juga tidak bisa memenuhi tuntutan buruh yang menginginkan upah sebesar Rp 3,4 juta. Untuk menekan biaya hidup buruh, Ahok kemudian menyarankan para buruh untuk membuka rekening di Bank DKI agar bebas dari biaya naik Transjakarta.

Ahok juga menawarkan pada buruh untuk mendapatkan Kartu Jakarta Pintar dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus