Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Anies-Sandi, untuk para buruh hanya mengulang kebijakan yang diberikan Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Sandi mengatakan akan memberikan gratis naik Transjakarta. Itu mah Ahok! Ngulangin perkataan Ahok," kata Said Iqbal saat berorasi dalam unjuk rasa kelompok buruh KSPI di depan Balai Kota DKI, Jumat, 10 November 2017.
Baca : Buruh Perempuan Bersama KSPI Ajukan Tuntutan ke Anies Baswedan
Said Iqbal pun bertanya kepada buruh. "Mau ganti Ahok? Tapi kelakuan lebih bejat dari Ahok karena berbohong. Santun, cerdas tapi pembohong. Ingkar janji." Buruh kemudian bersorak.Said Iqbal, Presiden KPSI dan FSPMI. Tempo/Jati Mahatmaji
Said Iqbal mengatakan, kebijakan menggratiskan tarif Transjakarta kepada buruh itu justru tidak berjalan karena pemerintah DKI tidak memiliki data berapa banyak penerima upah minimum di DKI. "Kalau mau keluarkan subsidi, memangnya pakai duit gubernur wakil gubernur? Kalau mau keluarin subsidi harus punya data," katanya.
Saat menetapkan UMP DKI 2016 sebesar Rp 3,1 juta, Ahok juga tidak bisa memenuhi tuntutan buruh yang menginginkan upah sebesar Rp 3,4 juta. Untuk menekan biaya hidup buruh, Ahok kemudian menyarankan para buruh untuk membuka rekening di Bank DKI agar bebas dari biaya naik Transjakarta.
Ahok juga menawarkan pada buruh untuk mendapatkan Kartu Jakarta Pintar dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini