Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengklaim pelayanan perusahaannya tidak akan turun meski ada evaluasi operasional bus. Ia pun meminta pelanggan tidak khawatir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Welfizon menuturkan meski operasional bus akan dievaluasi, Transjakarta tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat perihal kebutuhan transportasi umum. Pemprov DKI berencana mengevaluasi operasional bus karena banyak bus Transjakarta yang beroperasi tapi tanpa penumpang sehingga dinilai membebani APBD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak menjabat sebagai Direktur Utama Transjakarta April lalu, Welfizon mengungkapkan salah satu mandat yang harus dilaksanakan jajarannya adalah mengoptimalkan mengefisiensikan Public Service Obligation (PSO) atau subsidi layanan Transjakarta dalam Raperda APBD Perubahan DKI Jakarta Tahun 2023.
"Salah satu mandat dari direksi baru adalah melakukan optimalisasi dan efisiensi PSO." Kata Welfizon saat ditemui Tempo di Peringatan Hari Perhubungan Nasional, Senin, 18 September 2023.
Meskipun ada penurunan subsidi operasional Transjakarta yang awalnya sebesar Rp3,9 triliun menjadi Rp3,57 triliun, ia menjamin layanan yang diterima oleh pelanggan bus Transjakarta tidak akan terganggu.
Ia menyampaikan target pelanggan pada 2023 pun tak berubah, tetap 265 juta orang pengguna.
Welfizon membandingkan capaian jumlah pelanggan tahun ini lebih besar daripada 2019. Adanya kenaikan jumlah pelanggan ini, kata dia, menunjukkan makin banyak orang yang merasakan manfaat bus Transjakarta.
"Dari Juni, capaian pelanggan per bulan lebih tinggi daripada 2019, itu bukti kita sudah melakukan optimalisasi dengan anggaran yang ada. Artinya makin banyak orang yang dapat menikmati layanan." katanya.
Selanjutnya: Pemprov DKI Jakarta akan mengevaluasi kebutuhan operasional bus Transjakarta tiap jamnya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengevaluasi kebutuhan operasional bus Transjakarta tiap jamnya. Karena banyak armada, termasuk bus feeder, yang tetap beroperasi meski tanpa penumpang.
“Kenapa, kok, banyak bus-bus kosong tetap beroperasi. Kami di Pemprov itu juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap subsidi yang diberikan kepada PT Transjakarta,” Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sri Haryati dalam rapat Raperda APBD Perubahan DKI dikutip dari website resmi DPRD DKI Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.
Sri menuturkan jam operasional bus Transjakarta maupun armada milik pihak ketiga sangat memengaruhi besaran subsidi. “Sehingga dari hasil pencermatan itu yang kami lakukan adalah perbaikan dan manajemen PSO itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, kata Sri, Pemprov DKI mengevaluasi manajemen operasional bus setiap jamnya. Pihaknya menginginkan agar operasional armada bus maupun feeder disesuaikan dengan traffic pengguna.
“Pada saat waktu sibuk (peak hour) semua bus harus keluar tapi pada saat yang tidak sibuk, maka bus-bus itu harus ditarik,” kata dia.
Tujuannya, agar pembayaran rupiah per kilometernya tidak membebani Pemprov DKI. “Itu sedang kami lakukan kajian. Jadi, bagaimana mengoptimalkan, mengefisienkan dengan terus meningkatkan layanan bus transjakarta itu juga sudah kami lakukan, hasilnya akan kami laporkan,” ucap dia.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | MUTIA YUANTISYA