Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI menggandeng Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta untuk memberikan pelatihan tenaga kerja bagi pendidik siswa berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara inklusi DKI. "Anak berkebutuhan khusus butuh guru-guru khusus. Makanya guru-gurunya juga perlu kami berikan pelatihan," kata Djarot di Balai Kota DKI, Selasa, 22 Agustus 2017.
Kedua pihak akan bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan membina anak-anak berkebutuhan khusus, melalui program bantuan terapi serta pendidikan formal dan nonformal yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing.
Menurut Djarot, ada dua kegiatan dalam kerja sama tersebut, yaitu sosialisasi dan konsultasi mengenai kebutuhan anak berkebutuhan khusus, dan peningkatan kapasitas bagi tenaga pendidik. Peserta program sosialisasi dan konsultasi akan melibatkan 75 tenaga pendidik dan 75 orang tua siswa yang bersekolah di sekolah inklusi. Sedangkan peserta kegiatan peningkatan kapasitas tenaga pendidik sebanyak 12 kelas dengan jumlah ditentukan.
Djarot menilai, anak-anak berkebutuhan khusus juga harus bersekolah dengan baik. Dia menuturkan, untuk memenuhi hak dasar mereka, dibutuhkan guru-guru yang memiliki hati nurani. Ia juga meminta lepada orang tua untuk bersyukur terhadap kondisi anak-anaknya. "Anak itu adalah titipan Allah SWT, maka syukuri itu, rawat dengan sebaik-baiknya. Anak itu permata kita," ujarnya.
Djarot meyakini, anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki bakat terpendam dalam dirinya. Bakat khusus tersebut harus ditemukan dan dikembangkan dengan baik. Karenanya, ia meminta para guru untuk memiliki kemampuan lebih dalam memahami mereka supaya anak-anak berkebutuhan khusus dapat termotivasi.
FRISKI RIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini