Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Komisi E DPRD DKI Jakarta memutuskan mengurangi usulan pembelian tenda untuk pengungsi dari 100 menjadi 30 unit pada rancangan APBD 2020.
Anggaran pembelian tenda dikurangi karena Dinas Sosial DKI tidak bisa menjelaskan spesifikasi tenda yang akan dibeli pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, mengatakan komisi memutuskan mengurangi pembelian tenda karena pemerintah masih belum bisa menjelaskan dengan baik spesifikasi tenda yang akan dibeli. Sebab, tenda yang diusulkan akan dibeli tahun depan harganya jauh lebih mahal dari yang dibeli tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mendukung untuk pembelian tenda ini. Tapi harus benar-benar disiapkan dengan baik tenda apa yang mau dibeli," kata Iman dalam rapat Komisi E di DPRD DKI, Senin, 9 Desember 2019.
Ia menuturkan harga satu unit tenda yang diajukan tahun depan lebih tinggi R 4 juta dari harga tenda yang telah dibeli sebelumnya. Harga tenda yang pernah dibeli pemerintah tahun ini Rp 12 juta. Sedangkan, tenda yang akan diusulkan dibeli tahun depan mencapai Rp 16 juta.
"Kami ingin tahu spesifikasinya. Karena harganya lebih mahal dari yang tahun ini sudah dibeli."
Karena pemerintah belum bisa menjelaskan dengan baik spesifikasi tenda yang akan dibeli, maka diputuskan dikurangi jumlahnya. "Kekurangannya bisa diajukan nanti di APBD Perubahan. Kami ingin lihat dulu tenda yang mau dibeli itu," ujarnya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Tarmijo Damanik, menjelaskan anggaran tenda yang diajukan lebih tinggi karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengintruksikan agar tenda yang disediakan Pemprov DKI harus yang terbaik.
"Jadi gubernur meminta agar tendanya lebih layak kalau untuk pengungsi," ujarnya. "Gubernur ingin tenda lebih baik agar tidak panas dan nyaman."
Tenda itu, kata dia, nantinya akan dibagikan ke Kampung Siaga Bencana (KSB) di ibu kota. Total ada 84 KSB yang tersebar di tiap kelurahan. "Jadi tidak dipinjamkan. Tapi diberikan."
Tahun ini, kata dia lagi, pemerintah telah memberikan 30 tenda ke KSB. Sisanya 54 KSB rencananya akan dibagikan tahun depan. Sebenarnya, tenda yang akan dibeli untuk tahun depan per unitnya mencapai Rp 26 juta. Hal itu sesuai kajian pemerintah dengan mendatangkan produsen tenda.
Namun, tenda senilai Rp 26 juta per-unit tersebut belum masuk ke dalam e-katalog. Jadi, pemerintah bakal menunggu tenda tersebut masuk ke sistem ume-katalog untuk pemesanan di tahun berikutnya. "Tenda yang Rp 26 juta itu tahan air dan api," demikian Tarmijo Damanik terkait usulan beli tenda mumpuni saat pembahasan rancangan APBD 2020 dengan DPRD DKI.