Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

DPRD DKI Rapat Anggaran di Puncak, KOPEL: Alasan Covid-19 Hanya Akal-akalan Saja

Rapat DPRD DKI Jakarta dan Tim Anggaran Pemerintah DKI sengaja menjauh ke Puncak agar pembahasan anggaran tidak terpantau masyarakat dan media.

28 Oktober 2020 | 15.29 WIB

Pekerja mengepel lantai pada salah satu hotel di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 April 2020. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan sebanyak 575 hotel di wilayah Jawa Barat tutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19) dan tingkat hunian hotel pun menurun drastis hingga mencapai lima persen dari kondisi normal yang bisa mencapai 50 persen. ANTARA
Perbesar
Pekerja mengepel lantai pada salah satu hotel di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 April 2020. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan sebanyak 575 hotel di wilayah Jawa Barat tutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19) dan tingkat hunian hotel pun menurun drastis hingga mencapai lima persen dari kondisi normal yang bisa mencapai 50 persen. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia menganggap DPRD DKI Jakarta dan Tim Anggaran Pemerintah DKI sengaja menjauh ke hotel di Puncak agar pembahasan anggaran tidak terpantau masyarakat dan media.

Salah satu pengurus KOPEL Indonesia, Anwar Razak, mengatakan alasan menghindari penularan Covid-19 hanya akal-akalan legislatif dan eksekutif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Alasan kerawanan penyebaran Covid-19 hanyalah akal-akalan yang segaja dibuat agar publik tidak menyoroti," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOPEL mengkritisi pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta 2020 yang dilakukan di sebuah hotel di Puncak, Kabupaten Bogor. Dewan beralasan rapat tidak mungkin digelar di Gedung DPRD lantaran rawan penularan Covid-19.

Sementara itu, dewan bersikukuh rapat pembahasan anggaran harus berlangsung secara tatap muka. Untuk itulah, legislator Kebon Sirih memutuskan rapat diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka, Puncak, Kabupaten Bogor.

Padahal, menurut Anwar, risiko penyebaran virus Corona di Bogor tak jauh berbeda dengan Ibu Kota. Dia menduga, DPRD dan eksekutif bakal dengan mudah menyepakati anggaran.

Baca juga : Mau Libur ke 3 Destinasi Puncak Wajib Tes Covid-19, Ade Yasin: Jangan Sampai Bawa Penyakit

"Anggaran hasil perselingkuhan dengan mudah dapat disepakati bersama karena tidak ada publik dan media yang memantau," ucap dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah Hasan juga mengkritik pembahasan APBD Perubahan DKI 2020 di luar Jakarta ini. Misbah khawatir bakal ada kesepakatan gelap atau anggaran siluman jika pembahasannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus