Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dua Mahasiswa Tewas dalam Latihan Dasar Pecinta Alam  

Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, tewas saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar mahasiswa pencinta alam.

18 Oktober 2015 | 15.17 WIB

Ilustrasi Mayat
Perbesar
Ilustrasi Mayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, tewas saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar Mahasiswa Pencinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa), Sabtu sore, 17 Oktober 2015. Kegiatan Mapalsa diadakan di Wana Wisata Sumuran Resor Pemangku Hutan (RPH) Rejosari, Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dua mahasiswa itu adalah Yudi Akbar Rizky, mahasiswa semester satu berusia 18 tahun yang berdomisili Sukolilo Park Regency I/16, Surabaya, serta Lutfi Rahmawati, mahasiswa semester tiga berusia 19 tahun yang beralamat di Jalan Barata Jaya 7/41, Surabaya. Diduga Yudi dan Lutfi tewas karena kelelahan.

“Jumat kemarin mereka mengeluh sakit dan kami istirahatkan di pos induk," kata Pramudya, ketua umum panitia, pada Sabtu petang, 17 Oktober 2015. Dia menambahkan, "Mereka mengaku tak kuat lagi mengikuti kegiatan sampai selesai.”

Dia menuturkan, selama dua hari pertama kegiatan, yakni Rabu dan Kamis, 14-15 Oktober 2015, seluruh 19 peserta mengikuti serangkaian pelatihan dengan lancar. Mereka antara lain mendaki bukit dan panjat tebing. Ada sebanyak 14 anggota panitia yang mendampingi para peserta dalam kegiatan perekrutan anggota baru Mapalsa itu.

Namun, pada Jumat atau hari terakhir kegiatan, Yudi dan dan Lutfi terlihat sangat kelelahan sehingga diistirahatkan. Berselang sejam, Lutfi pingsan. Yudi dan Lutfi lalu dibawa ke puskesmas setempat. Mereka diketahui sudah tidak bernapas lagi saat diperiksa petugas puskesmas.

Selain keduanya terungkap pula seorang mahasiswa lain sempat sakit akibat kegiatan yang sama. Mahasiswa yang ketiga ini bernama Nur Fadillah, mahasiswa semester tiga berusia 19 tahun yang beralamat di Bulak Banteng, Surabaya. "Dia sempat dilarikan ke RS Wafa Husada di Kecamatan Kepanjen," kata Pramudya.

Seorang senior Mapalsa berdalih, panitia hendak melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tapi polisi malah sudah tiba lebih dulu di tempat kejadian perkara (TKP).

Kepala Kepolisian Sektor Pagak Ajun Komisaris Farid Fathoni membenarkan sudah melakukan pemeriksaan lokasi pelatihan itu. Seluruh saksi dan panitia sudah dimintai keterangan. Termasuk Nur Fadillah.

Namun, kata Farid, hasil olah TKP dan pemeriksaan para saksi, sudah diserahkan ke Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Yudo Nugroho Sugianto. “Sudah kami serahkan ke pimpinan dan biar beliau yang memberi keterangannya. Maaf, ya,” kata Farid, Minggu siang, 18 Oktober 2015.

Tewasnya dua mahasiswa UIN Sunan Ampel mirip dengan kejadian yang dialami Fikri Dolas Mantya Surya, mahasiswa Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN), Malang. Fikri tewas saat mengikuti Kemah Bakti Desa yang diadakan kampusnya di obyek wisata Pantai Goa Cina, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, 12 Oktober 2013.

Namun, empat terdakwa kasus kematian Fikri divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Kepanjen pada Kamis, 7 Mei 2015.

ABDI PURMONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus