Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dugaan TPPO Modus Magang Ferienjob, Cerita Mahasiswa Jambi Bayar Puluhan Juta

Salah satu kampus yang mengirim mahasiswa ke Jerman untuk ikut program ferienjob adalah Universitas Jambi.

22 Maret 2024 | 20.20 WIB

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Perbesar
Universitas Jambi. Dok. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Cerita mengenai dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang mahasiwa di Jerman kian mengemuka. Salah satu kampus yang mengirim mahasiswa ke Jerman untuk ikut ferienjob adalah Universitas Jambi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tania—bukan nama sebenarnya—turut mengikuti program ferienjob ini tahun lalu. Ia bercerita dipekerjakan di Auto-Kabel, perusahaan pengembang suku cadang mobil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bukan rakit rangka mobil. Tugas kami cuma pasang label di rangka bagian dalam, kayak barcode gitu," kata dia kepada Tempo, melalui sambungan telepon, Jumat, 22 Maret 2024. Ini sebuah pekerjaan yang sangat berbeda dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampusnya.

Ferienjob merupakan kerja paruh waktu selama tiga bulan yang biasa diikuti mahasiswa di Jerman saat musim libur. Jenis pekerjaan yang dilakukan umumnya mengandalkan tenaga fisik atau kerja kasar. 

Dalam pekerjaan ini, dia digaji dengan mata uang Euro. Setiap bulan dia menerima sekitar Rp 30,5 juta. Dia dan rekan lainnya dari berbagai kampus mendapat pekerjaan sama. "Setiap minggu diberi uang saku, tapi nanti ada pemotongan di gaji," tutur dia.

Rogoh Kocek Puluhan Juta Sebelum Terbang ke Jerman

Program Ferienjob Tania dan rekannya ketahui dari Instagram resmi Universitas Jambi. Setelah daftar, dia diterima sebagai salah satu peserta dari 80 mahasiswa. "Awalnya kami ragu, tapi disuruh bayar. Katanya biar urusannya lancar," tutur dia.

Begitu diterima sebagai peserta Ferienjob, Tania bergegas mengurus visa, paspor, tiket, dan perlengkapan perjalanan. Total duit yang dia habiskan mengurus semua itu ditambah tiket pesawat mencapai Rp 36 juta. "Bayar LoA (letter of acceptance/surat tanda diterima magang) Rp 1,7 juta," tutur dia.

Para mahasiswa magang juga diminta membayar biaya kontrak 350 Euro (Rp 5,9 juta). Namun, di awal mereka hanya memberi 250 Euro. "Tapi pas pulang kami diminta tambah 100 Euro," ujar dja.

Selain itu, Tania menuturkan ia dan peserta magang ferienjob lainnya diminta membayar Rp 5,1 juta per bulan untuk biaya sewa tempat tinggal selama di Jerman. Uang itu diberikan kepada koordinator yang mengurus mereka.

Koordinator ini juga menawarkan mahasiswa menggunakan dana talangan jika tak punya uang untuk membeli tiket pesawat keberangkatan ke Jerman. Setiap bulan mereka harus mengganti duit talangan itu dari gaji mereka hingga harga pesawat itu lunas.

"Kalau saya kemarin pakai dana sendiri, jadi enggak masalah sama mereka," ucapnya.

Tania berangkat ke Jerman pada Oktober 2023. Dari Jambi menuju di Jakarta dia menggunakan Lion Air. Di perjalanan berikutnya, Jakarta-Jerman, dia menumpang pesawat Etihad dan mendarat di Bandara Internasional Frankfurt, Jerman.

Ferienjob Diminati Mahasiswa dari Berbagai Universitas

Dalam perjalanan ke Jerman, Tania bertolak bersama dua mahasiswa lain asal Universitas Negeri Semarang. Ketiganya masuk dalam kloter kedua yang bekerja di Auto-Kabel.

Total ada 15 mahasiswa dalam kloter kedua. Sementara di kloter sebelumnya ada sepuluh orang.

Tania bercerita, mahasiswa magang ferienjob ini datang dari berbagai kampus di Indonesia. Seingat dia ada yang dari Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara; Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah; dan Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.

Di Jerman, Tania tinggal di sebuah apartemen sederhana yang terletak Maulburg, Baden-Württemberg. Dia akan menggunakan transportasi kereta api menuju tempat bekerja di Auto-Kabel Management GmbH, di Hausen im Wiesental. Menurut dia, pekerja di situ ramah. "Orang-orangnya friendly," ucap dia.

Setiap pekan jadwal mereka bekerja berbeda. Kalau kerja jam 6.00 (waktu setempat) istirahat pada pukul 10.00. Lanjut bekerja 10.30-pukul 13.00. Sementara kerja malam hari dimulai pukul 10 malam-6 pagi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus