Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Enam perempuan muda di empat kota mengusung gerakan menyelamatkan lingkungan.
Di Surabaya, Jawa Timur, Eva Bachtiar menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang makanan berlebih ke tempat sampah.
Rubama menggerakkan warga merintis desa wisata alam dan budaya di Kabupaten Aceh Besar.
MEREKA melibatkan diri dalam solusi. Ketika sebagian besar sampah Indonesia berupa sisa makanan dan sampah organik, Eva Bachtiar mendirikan Garda Pangan di Surabaya untuk menampung makanan sisa, mengolah dan mengemasnya, lalu membagikannya kepada penduduk yang membutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika tsunami menghantam Gampong Nusa di Aceh dan merenggut mata pencarian penduduk, Rubama menjadikannya desa wisata. Ekonomi penduduk menjadi mandiri, semangat desa hidup kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atau Isabel dan Melati Wijsen yang menjadi pelopor “Bye Bye Plastic” di Bali untuk menyelamatkan pantai terkubur sampah plastik. Juga Emmanuela Dewi Shinta di Palangka Raya yang mengajak orang Dayak memulihkan lingkungan rusak.
Mereka adalah pelita di tengah pelbagai masalah berat lingkungan Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo