Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa wilayah lain harus berkaca dari lonjakan tajam kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lonjakan kasus Covid-19 ini dampaknya sudah dimana-mana, dan penyebabnya dari mana-mana,” kata Dicky kepada Tempo pada Kamis, 8 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, kondisi genting Covid-19 di Jakarta ini merupakan representasi dari seluruh Pulau Jawa. Ia menyebutkan bahwa persebaran Covid-19 di Jakarta dan Pulau Jawa hampir merata dengan wilayah lain. Penyebab lonjakan kasus ini berasal dari mana-mana dan dampaknya juga sudah kemana-mana.
“Ini kalau tidak disadari, responnya akan sangat lambat dan tidak tepat untuk daerah lain. Dimana 3T di daerah lain belum sesuai harapan dengan PPKM Darurat ini, kan,” katanya.
Menurut proyeksi skenario terburuknya, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada Agustus 2021 dengan jumlah kasus di atas 500.000.
“Respon kita akan menentukan cepat lambatnya puncak terjadi dan tinggi rendahnya puncak terjadi,” kata Dicky.
Epidemiolog Dicky mengatakan pemerintah harus merespon tepat dengan meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment), mempercepat vaksinasi, mengoptimalkan PPKM darurat, dan juga visitasi ke fasilitas kesehatan (faskes).
Baca juga : Kendaraan Tahanan Kejati Banten Bantu Angkut Tabung Oksigen Pasien Covid-19
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan
ZEFANYA APRILIA | DA