Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Queensland - Studi terbaru yang dilakukan ARC Centre of Excellence for Coral Reef Studies James Cook University Australia menunjukkan bahwa sepasang ikan rabbit fish alias baronang dapat bekerja sama dan mendukung satu sama lain ketika memberi makan anaknya.
Ikan pemakan lumut yang hidup di laut itu memiliki kemampuan lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. "Kami menemukan bahwa pasangan rabbit fish mengkoordinasikan kegiatan mereka secara ketat dan hati-hati, sehingga memberi keamanan bagi pasangan untuk mencari makan bagi anak mereka," kata Simon Brandl dari ARC Centre of Excellence for Coral Reef Studies kepada Science Daily, 25 September 2015.
Sebelumnya, pola kerja sama seperti itu diperkirakan hanya mungkin dilakukan burung dan mamalia. Ternyata ikan pun bekerja sama dengan pasangannya untuk membesarkan anak-anaknya. Seekor ikan akan menjadi pengawas situasi ketika pasangannya menyuapi anak. "Perilaku ini juga terjadi antar-ikan dan tampaknya didasarkan pada kerja sama timbal balik di antara anggota pasangan," ujar Brandl.
Kerja sama timbal balik, yang membutuhkan perbuatan baik bagi pasangan, yang kemudian berbalas, diasumsikan membutuhkan kognitif yang kompleks dan keterampilan sosial. Keterampilan ini pada ikan dianggap tidak ada. Penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Scientific Reports edisi September 2015.
Namun Brandl mengatakan penelitian mereka menunjukkan koordinasi yang jelas dan menyajikan bukti menarik ihwal adanya kerja sama timbal balik di antara pasangan baronang. "Telah ada perdebatan dalam jangka panjang tentang apakah kerja sama timbal balik dapat terjadi pada hewan yang tidak memiliki perkembangan keterampilan kognitif dan sosial yang sangat tinggi, seperti ditemukan pada manusia dan beberapa jenis burung dan primata," tutur Brandl.
"Dengan menunjukkan bahwa ikan, yang umumnya dianggap dingin, tidak bersosial, dan tidak cerdas, ternyata mampu bernegosiasi dalam sistem kerja sama timbal balik. Kami memberikan bukti bahwa kerja sama mungkin tidak eksklusif seperti diasumsikan sebelumnya," ucapnya.
Anggota peneliti Bellwood mengatakan persepsi tentang ikan sebagai hewan secara perlahan berubah. "Temuan kami harus lebih memicu upaya guna memahami ikan sebagai organisme yang sangat maju dengan perilaku sosial yang kompleks," katanya. "Ini juga mungkin memerlukan perubahan dalam cara kita belajar dan etika memperlakukan ikan."
Rabbit fish merupakan anggota keluarga besar ikan Indo-Pasifik, yang beranggotakan 28 spesies dan terbagi atas dua grup besar. Kelompok pertama adalah ikan yang hidup di hutan bakau. Kelompok lain adalah ikan berwarna cerah dan umumnya berkaitan dengan terumbu karang.
SCIENCE DAILY | NATURE | AHMAD NURHASIM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini