Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jakarta Kota Termacet ke-30 di Dunia, Dishub DKI: Banyak Proyek Pembangunan

TomTom Traffic Index 2023 menemapatkan Jakarta sebagai kota termacet ke-30 di Dunia

15 Januari 2024 | 17.32 WIB

Kepadatan kendaraan bermotor pada pagi hari di kawasan jalan TB Simatupang, Jakarta, Senin, 27 November 2023. Pemprov DKI Jakarta rencananya bakal menganggarkan dana sebesar Rp 6,9 T untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Kepadatan kendaraan bermotor pada pagi hari di kawasan jalan TB Simatupang, Jakarta, Senin, 27 November 2023. Pemprov DKI Jakarta rencananya bakal menganggarkan dana sebesar Rp 6,9 T untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga spesialis teknologi geolokasi, TomTom, merilis TomTom Traffic Index 2023. DKI Jakarta menempati peringkat ke-30 dunia sebagai kota termacet, naik satu tingkat dari tahun sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Indeks Lalu Lintas TomTom didasarkan pada data dari lebih dari 600 juta sistem navigasi dalam mobil dan ponsel pintar. Untuk setiap kota, TomTom menghitung waktu perjalanan rata-rata per mil dari waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jutaan mil perjalanan di seluruh jaringan pada tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan laporan itu, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk berkendara sejauh 10 kilometer di Jakarta adalah 23 menit. Sementara rata-rata kecepatan maksimal hanya 21 kilometer per jam.

Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan penyebab Jakarta macet karena banyak proyek pembangunan yang terjadi di Jakarta pada 2023. Mulai dari proyek pembangunan transportasi, seperti MRT dan LRT, hingga proyek strategis nasional.

Adanya proyek pembangunan yang sudah dimulai itu, menurut Syafrin berdampak pada kepadatan lalu lintas. Namun, ia menilai bahwa ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

"Membaik, kan? Dari (peringkat) 29 ke 30," ujarnya di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2024. Ia mengatakan peningkatan itu terjadi karena Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI terus melakukan upaya perbaikan.

Syafrin menyebut berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Kota Jakarta, seperti menutup 31 putaran balik, pemberlakuan sistem satu arah, dan operasional lampu lalu lintas yang menerapkan intelligent transport system.

Ia optimistis serangkaian upaya itu mampu memperbaiki kinerja lalu lintas di masa yang akan datang. "Semoga tahun ini masih masif lagi perbaikan lalu lintas di Jakarta," ucapnya. 

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus