Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakana tidak ada lagi tambahan commitment fee yang harus dibayar Jakpro kepada Formula E Operation atau FEO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menjelaskan commitment fee Formula E Jakarta sebesar 5 juta pound sterling atau setara dengan Rp 90,7 miliar merupakan bagian dari perjanjian awal yang dibayarkan PT Jakarta Propertindo (JakPro).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Iya, sudah perjanjian dari awal,” ujar Widi dia saat ditemui usai rapat bersama Komisi B dan C DPRD DKI di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juni 2022.
Widi yang juga menjabat Managing Director Organizing Committee Jakarta E-Prix 2022 menjelaskan bahwa pembayaran commitmen fee itu sudah termasuk dalam perhitungan awal, dan dibayar per tahunnya 12 juta pound sterling selama tiga tahun. Sehingga, total commitment fee yang harus dibayarkan sebesar 36 juta pound sterling.
Dia menegaskan bahwa itu sudah perjanjian awal, dan memalui renegosiasi dari 20 juta pound sterling per tahun menjadi 12 juta pound sterling. “Jadi yang 560 miliar atau 31 poud sterling itu yang sudah dibayarkan, tapi sisanya nanti,” tutur Widi.
Laporan hasil pemeriksaan BPK soal Formula E
Sebelumnya, Tempo menerima dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021. Laporan ini diteken Kepala Perwakilan BPK Jakarta Dede Sukarjo pada 27 Mei 2022.
Laporan tersebut mengungkap total biaya komitmen penyelenggaraan Formula E selama tiga musim (2022-2024) adalah 36 juta pound sterling atau berkisar Rp 653 miliar. Namun, Pemerintah DKI telah mengucurkan 31 juta pound sterling atau Rp 560 miliar yang bersumber dari APBD DKI.
Jaguar TCS Racing di Formula E Jakarta. (Foto: Castrol)
BPK DKI menuliskan, kekurangan bayar biaya komitmen bakal dilunasi pada tahun ke-3. "Kekurangan 5 juta pound sterling (ditambah 10 persen revenue 2023) akan dibayarkan oleh Jakpro pada tahun ke-3 dengan dana non-APBD," demikian bunyi laporan tersebut.
Pemerintah DKI seharusnya mengucurkan biaya komitmen per musim penyelenggaraan. Awalnya, Jakarta E-Prix dihelat selama lima musim sepanjang 2019-2024. Akan tetapi, balapan yang seharusnya digelar 2020 tertunda ke 2022 akibat pandemi Covid-19.
Dalam kontrak kerja sama pemerintah DKI dengan Formula E Operation (FEO) tercantum commitment fee yang setiap tahun wajib dibayarkan selama lima musim penyelenggaraan itu adalah 122,1 juta pound sterling. Commitment fee tercatat sebagai biaya tetap.
"Sedangkan asumsi biaya variabel berupa biaya pelaksanaan Formula E yang akan dikeluarkan oleh PT Jakpro adalah senilai Rp 1,23 triliun,” tertulis dalam laporan itu.
BPK RI lantas merekomendasikan agar Dinas Pemuda dan Olahraga DKI berkoordinasi dengan PT Jakpro untuk mengevaluasi hasil studi kelayakan perhelatan Formula E. BPK RI juga meminta pemerintah DKI mengembangkan opsi agar mendapat pembiayaan mandiri.
Rekomendasi ini tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019.
Pemerintah DKI, dikutip dari LHP BPK atas LKPD DKI 2021, telah membuat studi kelayakan baru yang dinyatakan sesuai oleh BPK RI. Hasilnya bahwa Formula E digelar dengan pembiayaan mandiri PT Jakpro dengan skema business to business (B2B).
JakPro juga menegosiasi ulang atau renegosiasi ihwal nilai biaya komitmen yang semula sebesar 122,1 juta pound sterling untuk penyelenggaraan 2019-2024 menjadi 36 juta pound sterling untuk penyelenggaraan 2022-2024.