Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Donny Supriyadi memperlihatkan kedua kepalan tangannya. Tato huruf kapital berjajar di delapan ruas tengah jarinya. Warnanya hitam rajah dan tampak memudar lantaran sudah dua kali dicoba dihapus. “Dua kali lagi bisa hilang,” kata Donny saat ditemui Tempo di Masjid Al Asy’ari Universitas Islam Bandung pada Kamis sore, 16 Mei lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo