Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan seksual sebenarnya menjadi bagian penting untuk menjaga keharmonisan pasangan suami dan istri. Psikolog lulusan Universitas Indonesia, Ajeng Raviando, menjelaskan kalau hal tersebut memiliki makna penting dalam ikatan emosional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, semakin banyak pasangan yang menganggap hal tersebut tidak penting dan bukan prioritas, terutama bila sudah punya anak. Padahal, hal tersebut menjadi bagian penting untuk terus menjaga keharmonisan dengan pasangan dan memastikan hubungan terus langgeng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Indonesia, suami istri juga masih banyak yang kurang ekspresif mengenai hubungan seksual. Padahal, hal tersebut bisa jadi lebih menyenangkan dan juga meningkatkan emotional bonding di antara suami dan istri.
“Kurang terbuka dan ekspresif mengenai hubungan seksual karena masih tabu, itu pada akhirnya membuat hubungan intim tidak menjadi suatu emotional bonding yang istimewa,” kata Ajeng Raviando.
Baca juga:
10 Kiat Menjaga Kesehatan Seksual Suami-Istri
Berhubungan Seks dan Berhubungan Intim, Apa Bedanya?
2 Masalah yang Bikin Wanita Sakit saat Berhubungan Intim
Suami istri harus bisa mengetahui apa keinginan pasangannya, karena itu komunikasi sangat penting. Kalau tidak ekspresif mengenai keinginan masing-masing tentunya akan banyak perasaan yang terpendam. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan terjadinya perceraian.
Ajeng menjelaskan, sebagai suami istri seharusnya tidak malu untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan seksual ke satu sama lain. Hubungan seksual semestinya dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan.
“Sekarang banyak yang merasa karena aktivitas banyak banget jadi tidak menyenangkan lagi, terutama bila sudah punya anak. Suami istri harus bisa menjaga hubungan, terus meningkatkan gairah, tidak hanya di awal pernikahan tetapi selama menikah. Kalau tidak ada emotional bonding itu bahaya,” lanjutnya.