Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surakarta - Jenazah primadona Pura Mangkunegaran, G.R.Ay Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemawardhani, diterbangkan dari Bandung menuju Solo pada Rabu pagi, 11 November 2015. Jenazah tiba di Pura Mangkunegaran pada pukul 08.00 WIB.
Dari Bandara Adi Sumarmo, Solo, jenazah dibawa ke Mangkunegaran menggunakan mobil jenazah militer. Sejumlah tentara berseragam loreng mengangkat peti jenazah yang terbuat dari kayu tersebut.
"Semula kami mempersiapkan pendapa untuk tempat persemayaman," kata petugas sekretariatan, Joko Pramudya. Namun, Mangkunegara IX justru menyediakan lokasi persemayaman yang lebih bagus di pringgitan Ndalem Ageng.
BACA JUGA
Hijaber Cantik UNJ Tewas, Ini Alasan Delea ke Bandung
Gadis Payung nan Cantik Itu Jadi Kekasih Rossi, Ini Kisahnya
Menurut Joko, jenazah akan diberangkatkan ke pemakaman pada siang hari. Pemakaman berada di Astana Girilayu, Karanganyar, yang merupakan pemakaman khusus keluarga Mangkunegaran.
"Sebelum diberangkatkan ada upacara adat," katanya. Beberapa di antaranya adalah pambagyaharja dan upacara brobosan.
Sementara itu, Pura Mangkunegaran juga sudah dipenuhi karangan bunga berisi ucapan dukacita. Salah satunya berasal dari Presiden Joko Widodo beserta keluarganya.
G.R.Ay Siti Noeroel meninggal di Bandung pada Selasa, 10 November 2015, pukul 08.20 WIB. Goesti Noeroel adalah putri Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VII yang lahir pada Sabtu Legi, 17 September 1921.
Semasa hidupnya, Gusti Noeroel menikah dengan R.M. Soejarsoejarso, seorang tentara berpangkat letnan kolonel yang pernah bertugas sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD di Bandung.
AHMAD RAFIQ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini