Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jenazah Terakhir Santri Tergulung Ombak di Rancabuaya Ditemukan  

Tim gabungan akhirnya menemukan jenazah santri SMP Hidayatullah, M. Saifullah Aziz, yang tewas tergulung ombak di Pantai Cidora, Cilame, Rancabuaya.

19 Mei 2017 | 17.11 WIB

Santri Pesantren Hidayatullah Depok melihat daftar nama santri yang hilang tergulung ombak di Pantai Desa Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, yang dipasang di kantor yayasan pesantren tersebut, 17 Mei 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Perbesar
Santri Pesantren Hidayatullah Depok melihat daftar nama santri yang hilang tergulung ombak di Pantai Desa Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, yang dipasang di kantor yayasan pesantren tersebut, 17 Mei 2017. TEMPO/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan akhirnya menemukan jenazah santri SMP Hidayatullah, M. Saifullah Aziz, yang tewas tergulung ombak di Pantai Cidora, Cilame, Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, Jumat, 19 Mei 2017. Jenazah Saifullah merupakan yang terakhir ditemukan setelah empat jenazah lainnya ditemukan, kemarin.

"Korban terakhir sudah ditemukan tadi pukul 11.40 oleh tim gabungan yang ikut melakukan pencarian," kata Sekretaris Yayasan Pesantren Hidayatullah Depok Iwan Ruswanda.

Ia menuturkan jenazah korban telah diantar ke rumah keluarganya di Bandung. Menurut Iwan, Aziz merupakan salah satu santri yang cerdas. Januari lalu, Aziz tercatat telah berhasil menghafal Al Quran sebanyak tujuh juz.

Baca: 5 Santri Tergulung Ombak, Pesantren di Depok Kirim 6 Ambulan

"Kami mengharapkan doa dan dukungan semua pihak atas musibah ini. Semoga keluarga juga ikhlas menerima musibah ini," ujarnya.

Rabu kemarin, tim gabungan telah mengevakuasi empat santri, yakni M. Faizal Ramadhan, Khalid Abdullah Hasan, Rizal Amrullah, dan Wisnu Dwi Airlangga.

Menurut Iwan, kelima santri yang menjadi korban termasuk siswa teladan yang umumnya memiliki kemampuan membaca Al Quran yang baik. Sebelum agenda tamasya ini dilakukan, mereka sempat mengikuti ujian tasmi' dan tahfidzul Quran.

Iwan menuturkan 23 santri berangkat ke pantai itu untuk karya wisata setelah menempuh ujian nasional dan tahfidzul Quran, Senin kemarin. Dari 23 santri, hanya 13 orang yang berenang dan semuanya tergulung ombak besar yang tiba-tiba datang, Selasa sorenya.

"Delapan orang bisa diselamatkan. Tapi lima orang yang ikut tergulung meninggal," ujarnya.

IMAM HAMDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus