Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kabut Asap, Sriwijaya Lawan Arema Digelar di Luar Palembang  

Kondisi kabut asap di Palembang bisa mengganggu jalannya pertandingan perempat final Sriwijaya melawan Arema Cronus.

6 Oktober 2015 | 10.35 WIB

Sejumlah pesepakbola Sriwijaya FC melakukan selebrasi kemenangan kearah suporter seusai pertandingan leg kedua babak delapan besar Piala Presiden di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumsel. 27 September 2015. ANTARA FOTO
Perbesar
Sejumlah pesepakbola Sriwijaya FC melakukan selebrasi kemenangan kearah suporter seusai pertandingan leg kedua babak delapan besar Piala Presiden di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumsel. 27 September 2015. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Harapan ribuan pencinta sepak bola di Sumatera Selatan untuk menonton langsung perempat final piala presiden di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring pupus. Pasalnya promotor Mahaka Sport and Entertainment meminta laga kandang Sriwijaya melawan Arema Cronus berlangsung di luar Palembang.

Hal itu disebabkan Kota Palembang masih diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan. Hal ini dikemukakan Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku operator klub.

"Mereka menolak rekomendasi kita untuk tetap bermain di Jakabaring," kata Faisal, Selasa, 6 Oktober 2015. Manajemen Sriwijaya FC (SFC) dengan terpaksa mencari stadion alternatif selain Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), untuk menggelar turnamen Piala Presiden 2015 leg kedua menghadapi Arema Cronous pada 11 Oktober mendatang.

Mahaka Sport selaku penyelenggara turnamen ini menolak rekomendasi penyelenggaraan leg kedua di Palembang.

Faisal Mursyid mengatakan telah mengirimkan laporan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten, Palembang, dan surat rekomendasi dari Badan Lingkungan Hidup Palembang. Namun, surat tersebut langsung direspons secara negatif oleh Mahaka Sport.

Atas kondisi tersebut, Faisal mengaku terpaksa menjalankan putusan penyelenggara karena hal itu diputuskan berdasarkan pertimbangan yang matang.
 
Sementara itu, Direktur Pertandingan SFC, Augie Bunyamin, menyesalkan sikap Mahaka memindahkan venue leg kedua perempat final. Karena katanya rakyat Sumatera Selatan dan suporter Sriwijaya FC tidak ingin meninggalkan kesempatan mendukung langsung klub kesayangannya bertanding.

Pasalnya pada laga kandang pertama sebelumnya para pecinta SFC hanya menonton 12 menit sebagai akibat protes Bonek FC. "Akan kami usahakan pertandingan tetap di sini," kata Augie.

PARLIZA HENDRAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus