Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Inspektur Satu Dhayita Daneswari, Kepala Kepolisian Sektor Candisari, Kota Semarang, memang bercita-cita ingin jadi polisi sejak kanak-kanak. Motivasinya ingin melindungi dan melayani masyarakat. “Cita-cita memang ingin jadi polisi. Tugas polisi mulia, selalu dibutuhkan dan dicari masyarakat,” kata Dhayita Daneswari, saat ditemui Tempo di ruang kerjanya, Jumat, 16 Oktober 2015.
Cita-citanya itu bukan tanpa alasan, Dhayita bangga peran polisi sebagai pelindung masyarakat sebagai tugas mulia. Keinginannya sejak kecil itu pun disampaikan kepada keluarga, termasuk sang kakek yang telah banyak memberikan motivasi. “Kakek tentara, saya dekat dengan kakek. Beliau memotivasi saya,” kata Dhayita menambahkan. Ia pun mendapat dukungan dari sang ayah yang berprofesi sebagai pendidik.
Dhayita menjadi kepala kepolisian sektor perempuan termuda setelah berkarier di institusi kepolisian selama enam tahun sejak 2013. Dara asli Kota Semarang yang lahir 24 Desember ini menjadi Kapolsek Candisari di usia 23 tahun.
Ia sebelumnya lulus dari Akpol dan melanjutkan pendidikan satu tahun di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian di Jakarta, kemudian mengawali karier di unit di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Dilanjutkan menjadi Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tembalang Kota Semarang, kemudian di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolrestabes Semarang. “Saya juga sempat diperbantukan menjadi Danton Pembina Sekolah Polisi Negara di Purwokerto tahun 2014,” kata Dhayita menjelaskan.
Kini Dhayita memimpin lebih dari 30 anggota polisi yang usianya jauh lebih tua darinya. Dengan kondisi tersebut ia tak bimbang dengan prinsip tetap hormat dan sopan kepada rekan kerja yang lebih tua. “Prinsip saling menghormati yang lebih tua menjadikan bekal kerja di kantor,” katanya.
EDI FAISOL
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini