Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sumenep - Setelah meneliti empat benda asing berikut tempat jatuhnya di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum dapat menyimpulkan secara pasti asal-muasal benda berbentuk kapsul jumbo tersebut.
Namun tim Lapan menduga kapsul jumbo itu merupakan bagian dari roket bernama Falcon 9, yang diluncurkan di Amerika Serikat pada 14 Agustus 2016. Falcon 9 diluncurkan dalam misi membawa satelit komunikasi milik sebuah perusahaan asal Jepang.
Peneliti bidang astronomi dan astrofisika dari Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto, mengatakan dugaan itu muncul setelah timnya mengukur titik orbit jatuhnya benda tersebut. Ahli roket Lapan, kata dia, menilai lintasan jatuhnya benda bersesuaian atau berdekatan dengan lintasan Falcon 9. Apalagi pada waktu tersebut tidak ada roket yang melintas di orbit selain Falcon 9.
Baca juga:
Gara-gara The K2, Ji Chang Wook Kapok Main Drama Laga
Dimas Kanjeng Tolak Demokan Penggandaan Uang, karena Jin...
Meski begitu, kata Rhorom, dugaan tersebut perlu diteliti lebih jauh, apalagi sampai saat ini belum ada konfirmasi langsung dari pihak Falcon 9. "Dan pada benda yang ditemukan tidak ada logo yang menunjukkan bahwa itu bagian dari Falcon 9," tuturnya di Sumenep, Rabu, 28 September 2016.
Rhorom melanjutkan, benda berbentuk kapsul jumbo yang dibebat serat karbon itu berisi helium. Fungsinya sebagai tangki pendingin roket. Helium memiliki sifat tidak mudah terbakar sehingga berguna untuk mendinginkan sistem. "Sekali lagi, semua dugaan tersebut perlu didalami lebih jauh," katanya.
Senin, 26 September lalu, warga Dusun Taman, Desa Lombang, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, dihebohkan oleh jatuhnya sebuah kapsul jumbo dari langit. Kapsul yang memiliki panjang 1,42 meter itu jatuh menimpa kandang sapi milik seorang warga bernama Parnuju sampai ambruk.
Baca juga:
Tempat Rahasia Senjata Nuklir AS di Greenland Terbongkar
Sistem e-Government ala Risma Diadopsi 41 Kepala Daerah
Kapsul kedua jatuh di perairan Giliraja, tapi ditemukan nelayan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, dan kemudian ditarik ke pantai. Kapsul ketiga ditemukan di Desa Lombang.
Selain kapsul jumbo, di Desa Bringsang ditemukan benda mirip radiator. Kondisinya sudah hangus terbakar. Benda lain yang jatuh di perairan Desa Jate, menurut warga, berbentuk mirip sayap pesawat.
MUSTHOFA BISRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini