Pekerja berusaha mengangkat bongkahan besi yang jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah dan melukai seorang warga di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja berusaha mengangkat bongkahan besi yang jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah dan melukai seorang warga di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Atap Rumah yang rusak akibat benda jatuh dari langit di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Atap rumah yang rusak akibat terkana hantaman benda yang jatuh dari langit dan melukai seorang warga di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ratusan warga berkerumun melihat benda jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ratusan warga berkerumun melihat benda jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo