Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JALAN Cendana, 15 Januari 1998. Tepat di belakang Presiden Soeharto, Michel Camdessus berdiri angkuh. Dengan tangan bersilang di dada, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) itu menyaksikan sang Jenderal Besar membungkuk ”takluk” meneken surat perjanjian. Isinya sederet syarat IMF tentang perbaikan ekonomi negeri yang telah dikuasainya 32 tahun. Dunia bersorak. Majalah Asiaweek pun langsung menobatkan Camdessus sebagai orang paling berkuasa di Asia pada 1999.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo