Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - National Science Foundation mengungkapkan foto black hole atau lubang hitam yang terletak di pusat galaksi Messier 87 (M87) pada Rabu, 10 April 2019. Pencapaian ini tak lepas dari sosok ilmuwan Katie Bouman, peneliti yang memimpin penciptaan algoritma yang memungkinkan para ilmuwan untuk menangkap gambar back hole untuk pertama kalinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bouman adalah seorang mahasiswa pascasarjana di Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat. Ia bersama tim yang disebut Event Horizon Telescope Collaboration, berjuang bersama selama beberapa tahun untuk mengambil foto black hole.
Awalnya, Katie Bouman tidak tahu apa-apa tentang lubang hitam ketika ia bergabung dengan tim enam tahun lalu. Latar belakangnya dalam ilmu komputer dan teknik elektro, dan dia terlibat dalam proyek sambil mengejar gelar PhD dalam visi komputer.
Namun ia memiliki passion, mencari cara untuk melihat atau mengukur hal-hal yang tidak terlihat. Hal ini membuatnya menjadi kandidat yang baik untuk mencoba menghasilkan gambar black hole, wilayah ruang yang memiliki tarikan gravitasi yang begitu kuat.
Meskipun pekerjaannya mengembangkan algoritma sangat penting untuk proyek ini, Katie Bouman melihat kontribusi nyata untuk menerapkan cara berpikirnya. "Apa yang saya lakukan adalah membawa budaya menguji diri kita sendiri," katanya seperti dilansir dari laman Time.
Ilmuwan ungkap foto lubang hitam pertama dalam sejarah. Kredit: Harvard Gazette
Proyek ini menggabungkan para ahli dari semua jenis latar belakang ilmiah, mulai dari fisikawan hingga ahli matematika. Katie Bouman melihat pekerjaan melalui lensa ilmu komputer, menekankan pentingnya menjalankan tes pada data sintetis dan memastikan bahwa metode yang mereka gunakan untuk membuat gambar menjauhkan bias manusia dari persamaan.
"Secara tradisional cara Anda membuat gambar dalam astronomi radio adalah Anda benar-benar memiliki manusia di sana yang agak memandu metode pencitraan ke arah yang mereka pikir harus dilakukan," jelas Bouman. "Dan untuk data seperti ini, itu sangat jarang, sangat sulit untuk mencoba menemukan gambar,".
Fokus Katie Bouman adalah memastikan metode yang mereka gunakan akan menunjukkan gambar dengan tepat apa yang ada di pusat M87 Galaxy, bukan hanya apa yang diharapkan tim ada di sana. Syukurlah, ternyata semuanya itu satu dan sama. Bouman ingat merasa sangat tidak percaya ketika timnya menjalankan tes pertama mereka dan melihat cincin itu muncul. "Meskipun kami telah mengerjakan ini selama bertahun-tahun, saya tidak berpikir ada di antara kita yang berharap kita akan mendapatkan cincin semudah itu," katanya. "Kami hanya mengharapkan gumpalan."