Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Katy Perry Alami Masalah Kesehatan Mental karena Karier dan Cinta

Katy Perry pernah mengalami masalah kesehatan mental akibat kesuksesan dan popularitasnya, juga percintaan.

2 Juli 2020 | 13.45 WIB

Katy Perry mengenakan setelan blazer Dundas. Instagram/@dundasworld
Perbesar
Katy Perry mengenakan setelan blazer Dundas. Instagram/@dundasworld

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Katy Perry selalu tampil cerah dan energik. Namun tampilan yang terlihat tidak mencerminkan perasaan Katy yang sebenarnya. Ia pernah mengalami masalah kesehatan mental akibat kesuksesan dan popularitasnya, juga percintaan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam sebuah wawancara di radio Kanada Q on CBC pada Jumat, 26 Juli 2020, Katy bercerita tentang dirinya yang kehilangan senyuman pada 2017. Selama bertahun-tahun sebelumnya, Katy merasa bahwa kebahagiaannya bersumber dari penilaian semua orang, kecuali dirinya sendiri. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Aku tidak tahu apakah senyumanku sepenuhnya asli, tapi aku sudah lama menunggangi senyum,” kata Katy, dilansir Elite Dialy, Kamis, 2 Juli 2020.  

Dia juga mengatakan bahwa anggapan tentang senyuman yang berasal dari cinta dan kekaguman orang lain pada dirinya itu mulai bergeser.

Katy Perry sempat mengalami patah hati setelah perpisahannya dengan Orlando Bloom, tunangannya pada 2017. Tapi, pada 2018 mereka kembali bersama. Orlando Bloom melamar Katy pada Valentine 2019. Mereka kini tengah menantikan anak pertama. 

Selain itu, album Witness yang diluncurkan pada 2017, kurang mendapat perhatian dari masyarakat dibandingkan album-album sebelumnya yang sukses. 

“Karier saya berada pada jalur yang terus naik, kemudian saya mengalami perubahan kecil, bagi orang lain mungkin tidak masalah. Tapi bagi saya, itu merupakan guncangan yang besar,” kata Katy.

Saat itu adalah titik terendah dalam kehidupan pribadi dan profesionalnya. Dia merasa dibiarkan berkubang sendirian dalam kesedihan. 

"Syukur mungkin adalah hal yang menyelamatkan hidupku, karena jika tidak, aku akan berkubang dalam kesedihanku sendiri dan mungkin akan melompat," ujar dia. 

Katy menyebutkan bahwa kesehatan mental yang mendera merupakan sebuah kehancuran baginya. Dia menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran berharga untuk menempatkan dirinya di masa mendatang.

“Sangat penting bagi saya untuk merasakan kehancuran tersebut, saya dapat menemukan diri saya dengan cara yang berbeda. Saya juga menjadi lebih berdimensi ketimbang hanya menjalani hidup seperti bintang pop yang kehausan,” kata Katy Perry.

MUHAMMAD AMINULLAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus