Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kawal Covid-19 Usul Hasil Tes Antigen Masuk Data Harian Kasus, Kenapa?

Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi mengusulkan pemerintah DKI Jakarta memasukkan hasil rapid test antigen ke dalam data tes harian.

6 Maret 2021 | 04.19 WIB

Petugas kesehatan melakukani rapid test antigen pada pengunjung sebelum masuk ke Bandung Zoological Garden di Bandung, Ahad, 27 Desemeber 2020. Pihak kebun binatang bersama Dinas Kesehatan melakukan rapid test antigen pada wisatawan. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Petugas kesehatan melakukani rapid test antigen pada pengunjung sebelum masuk ke Bandung Zoological Garden di Bandung, Ahad, 27 Desemeber 2020. Pihak kebun binatang bersama Dinas Kesehatan melakukan rapid test antigen pada wisatawan. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi mengusulkan pemerintah DKI Jakarta memasukkan hasil rapid test antigen ke dalam data tes harian kasus Covid-19. Selain tes swab PCR, lanjut dia, tes antigen juga sudah berlaku untuk mendiagnosis Covid-19 dalam kondisi tertentu.

"Supaya kita mendapatkan gambaran yang lebih mendekati realitas tentang berapa kasus dan prevalensi Covid-19 di DKI," kata dia dalam diskusi virtual yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021.

Penetapan penggunaan tes cepat antigen tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang Penggunaan Rapid Diagnostic Test Antigen dalam Pemeriksaan Covid-19. Keputusan ini diteken Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 8 Februari 2021.

Elina menilai, semua instansi kesehatan melaporkan hasil tes antigen kepada dinas kesehatan atau sistem terkait. Jika tes antigen positif, ucap dia, maka besar kemungkinan pasien terinfeksi Covid-19.

Data tes antigen juga dapat dipakai untuk menentukan kebijakan penanggulangan Covid-19. " Dari data saat ini kemudian bisa melihat kebijakan apa yang bisa diambil untuk ke depannya," jelas dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, pihaknya telah menginput data tes antigen ke dalam sistem Kementerian Kesehatan. Menurut dia, Kemenkes telah menyediakan fitur on record untuk tes antigen.

"Hasil rapid antigen sekarang sudah tersedia fiturnya melaui aplikasi Litbangkes," ujar dia.

Rapid test antigen merupakan tes cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen virus SARS-CoV-2 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi. Tes ini disebut lebih akurat dalam mendeteksi Covid-19 dibanding rapid test antibodi biasa.

Baca juga: Wagub DKI Sebut DKI Keluar dari Zona Merah Covid-19

Tes ini paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi Covid-19 karena sebelum antibodi seseorang muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen untuk mempelajarinya. Keberadaan antigen itulah yang dideteksi. Biaya tes cepat antigen juga lebih murah ketimbang tes PCR, yaitu Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 ribu di luar Jawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus