Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Kerikil di Garis Batas

Patok perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan berpindah-pindah setiap tahun. Pelakunya para pencuri kayu dan penduduk setempat. Alhasil, isi hutan kita kerap terangkut ke negara jiran tanpa cukai yang semestinya. Toh, penduduk umumnya merasa sah saja melakukan hal itu karena menganggap tanah yang mereka diami sebagai wilayah adat. "Rebutan rezeki" bukan satu-satunya fenomena khas di perbatasan. Ada kemelaratan, kesenjangan sosial, ekonomi, dan pendidikan, dengan yang makmur dan bersinar di "pagar sebelah". Wartawan TEMPO Darmawan Sepriyossa mengunjungi perbatasan Negara Bagian Serawak beberapa waktu lalu, dan menuliskan hasil kunjungannya. Kontributor TEMPO di Kalimantan Utara, Harry Daya, melengkapi laporan ini, sebelum dituliskan kembali oleh Yusi A. Pareanom dan Raihul Fadjri.

16 Desember 2001 | 00.00 WIB

Kerikil di Garis Batas
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus