Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin, 25 April 2016. Rustam dilantik Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada Januari 2015. Ia menjabat Wali Kota Jakarta Utara selama satu tahun dan tiga bulan.
Banyak pegawai di lingkungan kota administrasi itu yang menyimpan kesan tentangnya. "Beliau memberi contoh. Datang pukul setengah lima (dinihari) kalau ada kegiatan pagi," kata anggota staf dari Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara, Ronal A. K., di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa, 26 April 2016.
Hal yang paling berkesan bagi Ronal adalah sewaktu dia menemani Rustam sebelum penertiban kawasan Kalijodo, Kecamatan Penjaringan, 29 Februari 2016. "Kayaknya dia cuma tidur satu jam," ucap Ronal.
Menurut dia, di dekat lokasi penertiban, terdapat tenda VVIP yang diperuntukkan bagi para pejabat yang mampir ke sana. Di situlah Rustam menginap sebelum penggusuran. Ronal berujar, sebelum beristirahat, Rustam menerima kunjungan beberapa tamu sampai tengah malam. "Sampai lewat pukul dua belas malam."
Lalu Rustam masuk tenda itu sekitar pukul 02.00 WIB. Menurut Ronal, Rustam sudah bangun lagi pada pukul 04.00 WIB. "Saya baru bangun, dia sudah siap," tutur Ronal. Ia juga mengatakan Rustam tak pernah marah. Ia memang pernah ditegur Rustam, tapi tidak sambil marah.
Matondang, protokoler di kantor Wali Kota Jakarta Utara, menyatakan Rustam biasa pulang malam saat penertiban Pasar Ikan Luar Batang. "Habis survei ke lapangan, balik lagi ke kantor untuk absen," ucapnya. "Dia workaholic dan cinta kepada Pak Ahok (Gubernur DKI)."
REZKI ALVIONITASARI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini